Mambruknews
TAPEM DOGIYAI DEIYAI DAN TIMIKA STOP WAJANA TAPAL BATAS TANAH ADAT KAPERAYA KARENA TIDAK SAKUT PAUT DENGAN TAPAL BATAS PEMERINTAH.
Tapem dogiyai tapem Deiyai dan tapem timika serta tapem provinsi Papua tengah stop keleim tapal batas adat yang kami pemuda tanam sama juga dengan tapal batas pemerintah pemerintah dogiyai. pemerintah deiyai dan pemerintah timika juga pemerintah provinsi.
Pemerintah juga buat tapal batas baru jangan sama dengan tapal batas adat karena kami team korbangkan waktu, tenaga, nyawa.
Tapal batas tanah adat Mapia di kaperaya distrik sukikai selatan kab dogiyai distrik mogodaki pemekarang dari kab Deiyai. dan desa porongo, desa uwemuka, desa mapar, dan desa kipia. mekarkan dari kab timika. Maka ketiga pemerintah tidak mampu ambil kebijakan tapal batas pemerintah.
Umur kab dogiyai dan Deiyai serta timika mencapai 13 tahun lebih tapi pemerintah ketiga kabupaten tidak berikan respon tapal batas tanah adat kaperaya. tapi kami pemuda Deiyai dan dogiyai bentuk team lalu kami sudah tanam tapal batas maka pemerintah tidak boleh keleim tapal batas pemerintah juga ikuti tapal batas adat. Kami pemudah dengan tegas tidak boleh samakan tapal batas adat dan tapal batas pemerintah.
Kami pemuda peduli alam dan manusia simapitowa rindu menanam tapal batas tanah adat kami. maka kami lewat hutan rimbah selama perjalanan 12 hari sebelas malam ditengah jalan, kemudian kami korban nyawa manusia juga terhanut disungai digihou. maka pemerintah tidak KELEIM tanam tapal batas pemerintah sama juga dengan tapal batas adat yang kami tanam.
Masa waktu ibu Ribka Haluk sebagai pj gubernur provinsi Papua tengah keleim bahwa tapal batas kaperaya sama dengan tapal batas adat kata itu segera tarik kami pemuda tegas. Karena kami pemudah tidak izin tapal batas adat pemerintah juga ikut tapal batas adat.
No comments
Post a Comment