Showing posts with label Rebutan kedaulatan. Show all posts
Showing posts with label Rebutan kedaulatan. Show all posts

PERAMPASAN SENJATA KAB PANIAI PAPUA





Di post oleh: Yakobus tagi

The TPNPBNews: DAN PENEMBAKAN DI NDEOTADI TPNPB BERTANGGUNG JAWAB.

Hari minggu ,17/05/2020.07:41, waktu lokal papua. 

 ANTON TABUNI , adalah pasukan mudah yang memimpin serang pos polisi 99 Ndeotadi, distrik Bogobaida, kab. Pania, Papua pada hari jumat 15 mei 2020. 22.00.

Kata anton tabuni kepada The TPNPBNews bahwa saya dan pasukan saya serang di pos, kami merampas senjata karena militer indonesia, merampas senjata kami juga, di tembagapura, maka kami serang dan mengambil kembali.

Lanjut, Saya dengan pasukan saya kembali ke TEMBAGAPURA, datang kejar kami disana jangan siksa masyarat di distrik Bogobaida, kab. Pania, mereka itu masyarakat. Kami pasukan TPNPB di bawah pimpinan KOMANDAN OPERASI NASIONALA TPNPB' LEKKAGAK TELENGGEN. Aparat TNI/POLRI datang di tembagapura kami perang disana.

Sebentara Komandan operasi  Nasionàl TPNPB, LEKKAGAK TENGGEN. Membenarkan bahwa, Itu benar saya yang utus untuk serang di sana. Saya selaku pimpinana perang dan Panglima GOLIAT TABUNI tanggungjawab atas 4 pucuk senjata dan korban anggota polisi di pos pos polisi 99 Ndeotadi, distrik Bogobaida kab. Paniai.

Dan saya juga tegaskan bahwa pihak TNI/POLRI maupun media nasional indonesia, aksi kita jelas TPNPB yang lakukan penyerangan dan perampasan senjata, bukan lagi KKB.

 TUJUAN  kami berjuang ingin pisah dari indonesia, mau merdeka sendiri. Itu tujuan kami. Jangan bilang kami kriminal dan lain-lain. 

Laporan Crew the TPNPBNews

PERSATUAN ITU MODAL PEMBEBASAN DARI PENINDASAN




Di post oleh:yakobus tagi 

Persatuan itu rangkaian strategis dari segala perbedaan gagasan dan program dari setiap orang dan kelompok. Hanya musuh yang akan menebar perselisihan sesama bangsa dan pejuang. One people One Soul itu mesti jadi sikap dan tindakan.

Ancaman pada bangsa Papua ini serius. Kalau kita hanya sibuk berselisih, musuh akan gunakan kelemahan itu menjadi peluang untuk menghancurkan kita. Papua ini darurat dan banyak yang perlu dikerjakan dari pada habiskan energi untuk tebar perpecahan.

Perbedaan jangan menjadi alasan perpecahan. Perbedaan itu basis dari hukum dialektika. Sesuatu hanya bisa benar, teruji dan sejalan melalui proses pertentangan. Kita hanya butuh kesadaran untuk mengelola perbedaan dan merangkainya secara strategis dalam perjuangan. 

Siapapun anda, mari kita kerja membebaskan bangsa kita yang sedang terancam habis. Tugas ini bukan hanya milik satu suku bangsa tetapi tugas manusia dunia yang terus berjuang melawan penindasan. 

Salam satu jiwa!
One people one soul one destiny

Karl Marx Road, Berlin

[Oleh:Jubir Internasional KNPB]
[Tuan: Victor Yeimo.]

IPMAPANDODEI MAKASSAR 2020.


Tanggal 17-05 -2020 minggu ini tempat asrama kontrakan paniai ibada diskusi. bagimana pertobatan paulus.

Melayani firman tuhan minggu ini Samsul Adii dan adii acak audiensnya untuk bentuk 3 kelompok buka ruan diskusi tentang kehidupan PAULUS.

Dengan THEMA :PERTOBATAN.

Belasan anggota ipmapandodei yang hadir dalam ibadah diskusi minggu ini.


Katanya dalam diskusi renungan' tindakan keperibadian dalam hidupnya. dan simpulkan kita doa bersama - sama bergandeng tangan atas perbuatan salah dan dosanya. Untuk minta penampunan kepada Tuhan.

mulai ibadah jam 10 sampai selesai di tempat asrama kontrakan paniai tampa hambatan.

Pengumuman dari BP ipmapandodei oleh Arianus Weya.

Bersekutu dalam saudara seiman bagimana tinkatkan spiritual dan sosial dalam ipmapandodei dan setiap biro tangun jawab sesuai tupoksi kerjanya tegas pengurus.


Berikut sebagai pengumuman dari biro kerohanian Otolince Tenouye.

Bahwa ibada minggu depan: 

1.waktu & tempat: 09/17 Mei 2020 As Dogiai 
2.pelayan Firman :oleh: Maliance Nakapa 
Jenis Firman CCA
3.WL/pengacara : As Dogiai 
4.Doa syafat :As Dogiyai
5.petugas musik :As Nabire
6.setiap ke 5 korwil harus siapkan puji- pujian.
7.petugas kolokte:As Intan jaya

By yakobus tagi 

KEBOHONGAN PULIK OLEH BUPATI DOGIYAI YAKOBUS DUMAPA S.IP



   Yakobus dumapa S.ip bohong di publik

P E N G U M U M A N

Dari :BUPATI DOGIYAI

Kepada : 
PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN DOGIYAI

ISI PENGUMUMAN :

(1) Untuk keperluan pemberian dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Pemerintah Kabupaten Dogiyai kepada Pelajar dan Mahasiswa asal Kabupaten Dogiyai, maka sejak beberapa bulan lalu telah diminta agar Pengurus IPMADO setiap kota studi menyiapkan dan mengirimkan data pelajar dan mahasiswa masing-masing kota studi kepada Pemerintah Kabupaten Dogiyai. Namun, hingga sekarang belum ada data pelajar dan mahasiswa lengkap yang dikirimkan kepada Pemerintah Kabupaten Dogiyai melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dogiyai. Bahkan terkesan kebanyakan pelajar dan mahasiswa serta Pengurus IPMADO banyak menuntut tetapi tidak menyediakan dan mengirimkan data pelajar dan mahasiswa kepada Pemerintah Kabupaten Dogiyai. 

(2) Pemerintah Kabupaten Dogiyai pada prinsipnya sudah siap untuk mengirimkan data BLT tersebut, tetapi terkendala karena belum lengkapnya data pelajar dan mahasiswa Kabupaten Dogiyai. Oleh karena itu, kami mengharapkan sekali lagi agar segera MELENGKAPI dan MENGIRIMKAN data tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Dogiyai melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga paling lambat hari Selasa, 19 Mei 2020.

(3) Pengiriman dana BLT akan diproses mulai hari Rabu, 20 Mei 2020, terutama bagi kota studi yang data pelajar dan mahasiswanya dinyatakan lengkap. Sedangkan bagi kota studi yang data pelajar dan mahasiswanya belum lengkap, akan dikirimkan menyusul dan berturut-turut sesuai dengan ketersediaan data mahasiswa dan pelajar.

(4) Informasi lebih lanjut mengenai pemberian dana BLT dan pengiriman data pelajar dan mahasiswa dapat menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dogiyai melalui NO HP: 081314857011.

Demikian pengumuman ini disampaikan untuk DIKETAHUI, DIPAHAMI, dan DILAKSANAKAN. Terimakasih.

Bupati Dogiyai,

YAKOBUS DUMUPA, S.IP

POLISI PUKUL TUAN KEBUN SAMPE MATI DITEMPAT




Di post oleh :yakobus tagi

Merauke papua ., Asikie, 
Sabtu, 16 Mei 2020

 Korindo yang berkontraksi di areal hutan tropis tanah Ha - Anim sejak 40 tahun lalu kembali membawa malapetaka bagi rakyat Papua. 

Kejadian pembunuhan pada hari sabtu siang oleh oknum kepolisian tentang pembukaan lahan kelapa sawit baru diareal kebun Bapa : Marius Betera (Wambon). Penggusuran tersebut masuk mengambil areal kebun tanam menanam tanpa ada pemberitahuan/perijinan resmi dari tuan kebun. 

Jadi, merasa tidak terima, Bapa Marius pergi mengeluh dan marah - marah di Kantor Administrasi Perusahaan Camp 19. Dan Karena Bapa Marius mungkin marah - marah sambil pegang busur anak panah, akhirnya karyawan kantor menelpon langsung ke polsek/pos penjagaan polisi. 

Tidak lama kemudian polisi tiba di tempat keributan langsung tanpa tanya datang keroyok dan pukul Bapa Marius sampai mati di tempat. Ketika sudah mati di tempat kejadian, polisi masih cari alasan untuk bawa ke rumah sakit agar tidak bertanggung jawab dengan kematian tersebut. 

Aparat kepolisian yang berjaga di sekitar perusahaan adalah anjing - anjing penjaga modal yang biasa makan dari hasil darah dan rampasan. Mereka adalah kumpulan para budak - budak yang meraung - raung saat majikannya (kapitalisme) di ganggu. 

Bagi seluruh rakyat Papua yang berada di pinggiran perusahaan perusak hutan dan lingkungan seperti Korindo ini, segera ambil langkah - langkah tegas untuk memberi ultimatum kepada pihak perusahaan. Jangan takut, ini tanah kami, tanah Papua. 

Muyu, Mandobo, Awuyu, Kombai, Korowai, Malind. Jangan diam, Papua itu satu, kita diam kita habis. Nilai manusia lebih penting dari uang. Tinggalkan suap menyuap, rayu merayu, bujuk membujuk. Bangkit berdiri lawan Kolonialisme Indonesia (penjajah) dan Kapitalisme Korea (pengisap) diatas tanah leluhur Papua. Karena kebenaran sedang mengawasi kita. 

Amai Ambe Tarep umane kepko...! 
Tanah air atau mati, 
Mati baru habis !




BERGEREJA BERARTI MELAWAN PENINDASAN.!


Dalam agun facebook Goo dimebeu 

Di post oleh :yakobus tagi 


Pada masa Yesus dari Nasaret hidup, Yahudi memiliki bentuk-bentuk kekuatan sosial. Penjajah Roma memegang kekuasaan atas tanah dan militer. Kaum Zelot bercita-cita untuk mengusir penjajah dengan alasan religius, yaitu mempercepat datangnya kerajaan Allah. Mereka kelompok gerakan revolusioner. Kelompok Herodes berkepentingan melanggengkan dinasti Raja Herodes. Para pegawai negeri yang kehidupan ekonominya terjamin oleh kuasa bait suci dan kuasa penjajah adalah kaum Saduki. Farisi menjunjung tinggi hukum dan tradisi lisan. Sedangkan kaum Esseni meninggalkan rumah ibadat resmi dan hidup di bawah hukum yang ketat serta menantikan akhir dunia.

Kehadiran Yesus mengubah tatanan sosial masyarakat. Kaum Zelot menentang Yesus sebagai raja pembebas seperti yang dinubuatkan Nabi Yesaya. Yesus anak tukang kayu dari Nasaret tidak mewakili gambaran seorang raja pembebas yang ada di benak kaum Zelot. Yesus dianggap menista Taurat yang dijunjung tinggi kaum Farisi. Oleh kerajaan, Yesus adalah pemberontak. Sebagai konsekuensinya, Yesus disalib, suatu hukuman terkutuk saat itu.

Semasa hidupnya, Yesus mengubah tatanan sosial masyarakat yang kuat lagi “seimbang” itu. Dia menerima “pendosa” (pemungut cukai, pelacur, orang Samari). Ia menyembuhkan orang buta, membangkitkan orang mati, mengusir setan, serta berkunjung ke rumah pemungut cukai. Yesus menentang pengilahian kaisar.

Dalam Lukas 14: 26, Yesus sendiri berkata bahwa “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” Dari nats ini kita boleh mengambil nilai bahwa perlunya membangun komunitas egalitarian atau kesederajatan, di mana ikatan-ikatan primordial menjadi hal yang sekunder. Ide egaliter tersebut yang dibangun Yesus untuk merombak tatanan sosial Yahudi yang cenderung tidak adil. Dengan semangat egaliter, penindasan kolektif bisa dilawan secara kolektif pula.

Gerakan pembebasan berdasar kekristenan (baca: teologi pembebasan) berkembang di Amerika Latin pada abad yang lalu. Ketika itu kemiskinan begitu masif. Gustavo Gutierrez melihat gereja pada umumnya lebih memilih sikap netral terhadap kenyataan kemiskinan. Kemiskinan dianggap sebagai masalah sosial yang menjadi tanggung jawab negara. Gereja tidak perlu campur tangan mengenai masalah tersebut. Gereja hanya berupaya sungguh-sungguh menjaga otonominya sendiri. Gereja hanya menangani hal-hal religius belaka, sedangkan urusan kemasyarakatan seperti kemiskinan adalah urasan negara (dunia).

Gereja juga menjalin relasi yang erat dengan elite kaya dan berkuasa serta mengambil jarak terhadap kelompok besar umat di belenggu miskin. Sementara itu, elite kaya menggunakan gereja untuk menjaga dan membela mereka. Oleh karena itu, gereja sekadar gereja ‘kaum kaya’.

Sikap gereja yang demikian tidak sesuai dengan pemahaman beberapa uskup, termasuk Gutierrez. Seratus delapan puluh uksup Amerika Latin (kebanyakan dari Brazil) berkumpul dan berunding di Medillin, Kolumbia. Perundingan itu menghasilkan kesepakatan bahwa gereja menyatakan diri untuk “tidak netral”. Gereja harus turut membebaskan rakyat dari kondisi ketidakadilan, seperti kemiskinan. Tatanan baru mulai merebak bahwa gereja seharusnya mewujudkan diri dalam memproklamasikan karya penyelamatan (pembebasan) dalam diri Yesus Kristus di tengah-tengah kemiskinan dan penindasan. Gereja ‘kaum kaya’ harus ditransformasikan menjadi gereja bagi kaum miskin.

Bersama perealisasian gereja untuk kaum miskin, Gutierrez membentuk gerakan pembebasan bagi kaum tertindas. Upaya-upaya penyadaran sebagai sarana penyadaran banyak dilakukan Gutierrez. Pewartaan injil harus mampu untuk menyadarkan rakyat akan situasi mereka yang penuh ketidakadilan dan penindasan sehingga rakyat mau mengadakan pembebasannya sendiri.

Begitu pula dengan konsep Martin Luther king, sekitar Lima ratus tahun lalu pada 31 Oktober 1517, seorang biarawan tak dikenal bernama Martin Luther berdiri di depan sebuah gereja di Wittenberg, kota kecil yang kini masuk wilayah Jerman. Di pintu gereja, ia nekat memaku daftar 95 dalil berisi kritik terhadap otoritas Gereja Katolik. Peristiwa itu dicatat dalam sejarah sebagai awal mula gerakan Reformasi di daratan Eropa dan seluruh dunia yang melahirkan Protestantisme.

Selain itu, Luther mengkampanyekan pendidikan universal untuk anak perempuan dan laki-laki di zaman ketika pendidikan hanya bisa diakses oleh orang kaya. Ia juga banyak menulis nyanyian rohani, traktat, berkhotbah tentang pandangan Reformasi dan melakukan serangkaian perjalanan hingga kematiannya pada 1546.

Gerakan pembebasan bertitik pada pembebasan sosial, pembebasan personal, dan pembebasan iman. Rakyat harus disadarkan akan status sosial yang kurang wajar: pembebasan dari kesulitan ekonomi, pembebasan dari ketidakadilan; pembebasan dari penjajahan; pembebeasan dari ajaran gereja (agama) yang statis, dogmatis, tradisional. Pembebasan personal guna merebut kemerdekaan diri dari tangan para penindas. Berlanjut ke pembebasan sempurna dalam Kristus diawali dengan merefleksikan Injil dalam kehidupan melawan dosa.

Indonesia juga tak luput dari ketidakberesan. Kemiskinan begitu masif, harga kopra dan lain-lain milik petani anjlok entah berharap pada siapa. Hukum nampakya tidak benar-benar adil bagi semua golongan. Kualitas pendidikan belum setara, kelakuan kampus terhadap Mahasiswa Masi liberal, sistem pendidikan gaya BANK. begitu pula dengan lowongan kerja, para generasi bangsa ingin hidup dikalangan PNS namun cara ikutnya seperti bersaing masuk sorga. Banyak konflik politik yang mengatasnamakan agama tertentu. Pendiskriminasian terhadap agama dan ras tertentu, akhirnya agama bukan lagi bagian dari penyelamat tetapi bagian dari menindas manusia lain.

Semua ini tidak boleh dibiarkan saja. Historis (keadaan) bangsa yang demikian keruhnya, mengisyaratkan anak bangsa untuk melawannya. Semangat egaliter yang telah ditunjukkan Yesus mesti ditumbuh-kembangkan demi membebaskan rakyat dari sistem yang tidak adil dan memiskinkan. Kristen, lewat gereja, bukanlah tempat untuk menyebarkan dogma-dogma atau ajaran belaka. Kekristenan harus mampu menjadi pembebas orang tertindas dan papa. Tinggal tersisa pertanyaan kecil, bersediakah kita untuk memulainya?
Apakah tugas kaum yang terpelajar hanya bergereja tanpa tidak mengikuti konsep Yesus dalam bergereja?.
Padahal Yesus sudah berpesan bergereja berarti melawan penindasan (Lukas 4; 18-19)


Waspada Rakyat Papua kususnya kab timika.


Di post oleh :yakobus tagi

Militer TNI,POLRI Kolonial indonesia saat ini sedang bagi-bagi Nasi bungkus, sembako, masker dll. Kepada masyarak Papua pada umumnya dan kususnya kab mimika Beberapa hari ini.
Dalam hal ini Rakyat Papua Perlu waspada karena ada beberapa alasan yang mendasar sebagi berikut :

1. Tugas dan Tangung jawab TNI,POLRI yaitu menjaga Pertahanan Negara, keamanan Negara dan ketertiban dalam masyarakat. 
Bukan menjangkau program kesejahteraan rakyat, melalui pemberian bantuan sosial pada masyarakat.

2. Mengapa TNI,POLRI Hanya memberikan bantuan kepada masyarakat Papua saja. Sedangkan Masyarakat NonPapua/Pendatang tidak ?

3. Nasi bungkus yang dibagikan itu masak dimana dan apakah tidak mencampur bahan lain (Racun)

4. Apakah Masker yang dibagikan itu masi segel atau bekas pasien pakai ?

5. Apakah Sembako yang dibagikan itu masih layak untuk dikonsumsi dan tidak campur bahan lain dari pabrik? 

Melihat dari beberapa pertanyaan diatas ini sangat aneh Kalo TNI,POLRI Tiba-tiba menjadi malaikat penyelamat rakyat papua. Padahal Rakyat Papua semua ketahui bahwa TNI,POLRI kolonial indonesia adalah. Penangkap, Penjiksa, pencuri,pembunuh rakyat Papua Demi slogam NKRI harga mati.

Sehinga Militerisme kolonial indonesia memanfaatkan situasi/Kondisi (sikon) pandemik Coronavirus untuk memusnahkan Rakyat Papua secara sistematis yang sudah tersusun rapi.

Penting.

Rakyat papua pada umumnya dan kususnya kab timika Jangan menerima bantuan dari Pihak TNI POLRI dalam bentuk apapun.
Karena mereka adalah seriga yang sedang menyamar menjadi malaikat untuk tujuan tertentu.

Timika 16 Mei 2020. 

#Baku_kastau.

Malas Pikir itu Penyakit



Oleh jhon gobai ketua AMP pusat dijakarta

Di post oleh :yakobus tagi  

Kita sangat jarang mengambil pelajaran dan manfaatkannya dari setiap kemajuan dan kemunduran gerakan rakyat, khususnya perjuangan Pembebasan Nasional Papua Barat. Sehingga lama-kelamaan "malas" (bisa saja) menjadi budaya.

Hantu "malas" itu tak hanya proses pergeseran masyarakat Papua yang awalnya "berkreasi" menjadi malas kreasi (menemukan kemampuan dan jatih dirinya) akibat keterjajahan, juga malas "berpikir". Malas berpikir yang progres akibat adanya tawaran kolonialistik menghegemoni pemikiran masyarakat Papua. Budaya malas itu terus di pupuk dengan stigma sosial kepada OAP, rasisme, represif, marginalisasi, dst. 

Modal kemajuannya, rakyat Papua sadar dan paham bahwa tak ada jalan kehidupan dibawa NKRI selain mengakhirinya, menguburkan sistem yang menindas. Perjuangan untuk membebaskan manusia telah menjadi bagian dari hidup dan ter sejarah Sejak Rezim Indonesia mengkoloni (setelah Belanda). Sejak perjuangannya menjadi bahan refleksi untuk kemenangan di esok. Haruslah demikian. 

Jauh lebih dalam kaum pelopor mengambil pelajaran dari setiap titik pergolakan, mesti harus menjadi pelajaran. Ini sangat jarang terjadi. Kita dituntut oleh perjuangan untuk terus berfikir dan bekerja, merumuskan sejumlah strategi dan taktik. Sebab revolusi tak menawarkan satu konsep yang permanen. 

Peristiwa Rasisme Surabaya 17 Agustus pecah, lalu disambut gelombang protes peristiwa tersebut dari Papua hingga luar Papua. Anda menyaksikan lompatan kesadaran rakyat Papua: mobilisasi massa, tuntutan lebih tinggi dari mengecam rasisme adalah rakyat papua menuntut Hak Penentuan Nasib Sendiri. Oleh karena itu pengiriman militer dalam jumlah yang banyak merupakan suatu konfirmasi terkait kondisi rezim Jokowi saat itu, tentang keadaan borjuis nasional dan pemodal yang memperlihatkan batas ketenangan oleh karena (kondisi lain adalah) aksi massa rakyat Papua sepanjang 17 Agustus hingga pertengahan november 2019. Adalah aksi demonstrasi terbesar di Papua yang berakhir dengan pengorbanan, pertumpahan darah, dan penangkapan secara brutal oleh TNI/Polisi Indonesia. 

Sementara kelompok oportunis Liberal itu muncul di permukaan panggung, lalu berbicara nasib rakyat Papua, bahkan teriaki merdeka, sementara mereka adalah perwakilan pemerintahan kolonial di Papua, juga anggota-anggota partai milik borjuasi. 

Pelajaran paling penting dari masa rakyat Papua merupakan kesadaran akan ketertindasan, dan kemampuan memobilisasi, melakukan aksi secara spontan, hingga terorganisir. Begitu juga pelajaran lain yang bisa diambil dari peran kaum oportunis Liberal, Borjuis, juga pelajaran dari peran Organisasi pergerakan Papua Merdeka di peristiwa itu. Banyak sekali yang mesti kita amati dan menemukan kemajuan-kemajuannya, lalu menjadikannya pelajaran. 

Sehingga pemikiran malas itu makin lama tak terisi oleh bahan gosip yang sering mengeneralisir kelemahan organisasi dan pejuang sebagai kekalahan, memikirkannya sejak terbit hingga terbenamnya matahari, yang bisa saja berdampak pada terbangunya skat, ketidakpercayaan, dan sulit bersatu.

Freeport Gelojoh, Terkutuk!




Di post oleh :yakobus tagi

Sudah 72 karyawannya Positif covid-19, tertinggi di  Mimika. Karyawan terancam. Tapi Freeport masih ngotot operasi dengan penuh nafsu. Ini yang disebut gelojoh, rakus, watak binatang kapitalis, yang sampingkan logika kemanusiaan. Freeport bayar nyawa dengan emas.

Padahal, Freeport McMorand di New Mexico sejak awal April lalu ditutup walau hanya 3 karyawannya terdampar Covid-19. Hak karyawan diperhatikan. Lantas, Freeport di Mimika yang omset triliunan ini ngotot operasi. Buruh diancam pecat. Buruh Freeport dilema, hadapi ancaman kematian atau kehilangan pekerjaan.

Sudah pasti angka penyebaran di Freeport akan bertambah, dan tentu banyak yang disembunyikan untuk menghindari kecaman publik. Tuntutan Gubernur dan Bupati dianggap sampah. Freeport tutup mata demi kapitalis birokrat di Jakarta, Inalum dan Amerika Serikat. 

Inilah watak asli dari penguasa penjajah Indonesia dan Kapitalis Amerika Serikat yang sangat biadab disaat Pandemi Covid-19 mengancam jutaan manusia. Rakyat butuh makan, Freeport butuh emas. Rakyat butuh obat, Freeport butuh emas. Virus Kapitalis.

Freeport Terkutuk!

Victor Yeimo

TENTANG EMAS DI TANAH PAPUA!


Di post oleh:yakobus tagi.

Di tulis oleh:Sekjen Satu KNPB Almasuh
Tuan:John Denver II

Kandungan konsentrat Emas didalam perut bumi Papua telah menghasilkan biliunan dollar per tahun. Apa saja kandungan yang di tambang di Freeport ? ketika pertambangan ini dibuka hingga sekarang, pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas. 

Anggap saja 1 gram Rp. 300.000,- dikali 724,7 JUTA ton emas/ 724.700.000.000.000 Gram dikali Rp 300.000,- = Rp. 217.410.000.000.000.000.000,- Rupiah ! ada yang bisa bantu saya cara baca nilai tersebut? itu hanya emas belum lagi tembaga serta bahan mineral lain-nya. Seharusnya nama kota di sana itu bukan Tembagapura tapi Emaspura.
(Bandingkan pula harga emas saat ini Rp 800.000,- per Gram)

Jika Khusus rakyat Papua yang menikmati hasil buminya, maka jumlah orang Papua yang kurang lebih 3 Juta, per orang akan mendapat : 214 ton emas perbulan. Apa tidak gila ? Belum lagi mereka memgambil cermin 2 sisi dari emas Timika yang terdapat di Boven Digoel. Konon, waktu tahun 1981 dan 2016, dikabarkan pesawat UFO milik Imperialis melayang - layang secepat kilat mengintai cadangan emas diatas bukit Koreom, Waropko, Boven Digoel. 

Lalu siapa yang mengelolah pertambangan ini ? bukan Indonesia tapi AMERIKA ! presentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99% untuk Amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan pertambangan disana. 

Bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas. Bahan apakah itu ? dialah URANIUM ! bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu ditemukan disana (di Timika).  

Belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik Nuklir dengan tenaga yang dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana.

PT. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini. Sedangkan orang Papua di jepit, ditipu, di miskinkan bahkan dibantai secara perlahan - lahan (slow genocida) dengan cara legal maupun ilegal hanya karena untuk mempertahankan ekspansi kapitalisme di perut bumi Papua.

Satu - satunya jalan ialah memberontak untuk tutup Freeport, pencuri kekayaan alam Papua. Sebab, emas Papua adalah kandungan mineral berkualitas terbaik di muka bumi. Bagaimana Kondisi para pemilik gunung nemangkawi di sekitaran tambang emas ? Yang saya tahu mereka banyak mengidap penyakit busung lapar,  Dan rata - rata hampir semua orang Papua miskin diatas tanah sendiri yang kaya ! 

________

Rakyat Bersatu, Tutup dan Usir Freeport ! 
Hidup TPNPB
Hidup KNPB
Hidup ULMWP
Hidup AMP
Hidup Rakyat Papua
Hidup Leluhur Papua

HUKUM INDONESIA HUKUM RASIS!


Di post oleh:yakobus tagi

Hukum Indonesia memang rasis. Buktinya, korban rasisme justru dipenjara. Pelakunya tidak. Akibat orang Papua dipenjara karena protes, justru membuat pelaku rasis semakin kebal dan meningkat di Indonesia. Setiap hari kita baca komentar rasis orang Indonesia di media sosial terhadap orang Papua. 

Hukum Indonesia melayani kepentingan penguasa Indonesia. Bukan untuk memberi keadilan hukum kepada orang Papua yang menjadi korban. Orang Papua dianggap tidak pantas dibela hak-haknya sebagai manusia dalam hukum Indonesia. Hukum jadi rasis. Hukum jadi senjata menjajah orang Papua.

Jadi, dengan demikian, yang punya niat untuk memisahkan orang Papua dari Indonesia adalah negara Indonesia. Hukum Indonesia adalah separatis, yang memisahkan manusia dan monyet. Hukum Indonesai sedang membentuk nasionalisme Papua. Hukum Indonesia menyadarkan orang Papua bahwa dirinya bukan orang Indonesia. 

Jadi para Polisi, Jaksa, Hakim, Ahli hukum, di Indonesia silahkan jadi tim sukses kemerdekaan Papua. Kalian sedang membangkitkan niat orang Papua untuk berpisah dan merdeka. Sebab, memenjarakan 63 korban rasis itu membangkitkan niat 2,5 juta orang Papua untuk merdeka. Biarlah sakit hati ini menjadi ideologi, dan tindakanmu menjadi kutuk.   

Sebab, penjara tidak akan pernah memenjarahkan perjuangan kemerdekaan! Sebaliknya, penjara akan membebaskan bangsa Papua. Bila bukan hari ini, besok, atau lusa. Itu pasti! Sebab, terjajah bukan takdir, karena nasib bangsa ini adalah kemerdekaan. 

Oleh: Jubir Internasional KNPB
Tuan: Victor Yeimo

MENULIS UNTUK RAKYAT PAPUA



Di tulis oleh : yakobus tagi

Kepada pemerintah provinsi papua dan kabupaten kota  distrik sampai desa sorong to samarai di pelosok negeri cendrawasi papua.

 teritorial people populasi malanesia bahwa anda sebagai pemilik anak negeri west papua berarti tampa terkecuali semua elemen eksekutif legislative gereja yudisial  persekolahan TK SD SMP SMA SMK perguruan tinggi diberhentikan sampai papua merdeka covid 19 ini sebagai pelajarang kita.

 mulai hari ini  masyarat petani nelayan pegawai negeri kaum buru semua individu maupun organisasi  mendorong agenda Resolusi KNPB nomor ke 1 mobilisasi umum menuju mogok sipil nasional sebagai agenda aksi nasional bangsa papua oleh KNPB.

Operasi militer trikora, operasi  baratayuda, operasi pamunkas, operasi sadar, operasi koteka, peperan DLL adalah konflik  tahun ke tahun  di lancarkan oleh Indonesia terhadap rakyat papua untuk membubarkan Negara papua.
  wilaya papua bergabunkan paksa atau nama teren hari aneksasi papua barat kedalam NKRI untuk kepentingan ekonomi politik tanah amunsa dan gunung memankawi di pegunungan jaya wijaya pada tgl 19 desember 1961 soekarno mengumumkan pelaksanaan trikora alun- alun utara Yogyakarta bahwa bubarkan negara boneka buatan belanda.
 soekarno juga membentuk komando mandala maiyor jendral soeharto di angkat sebagai panlima 
Hari aneksasi papua barat pada tgl 15 agustus 1962 sampai Pepera tahun 1969 
Atas tumpahan darah dan  penindasan  dan penipuan oleh  NKRI terhadap rakyat bangsa papua.
 mengambing hitamkan melalui otonomi khusus nomor 21 th 2001 melalui itu pemekarang kabupaten dekat dekat alam natural di rusak karena pembangunan jalan demi kapitalis  dan  melumpukan semangat perjuangan penentuan nasib sendiri bagi rakyat bangsa papua  oleh indonesia itulah sukma.
Mari kita bersatu berjuan jatuh tempo di tangan kami anak pemilik negeri tanah air bumi. animal laut darat udara serta segalah isinya dalam perut bumi papua. adalah kami ini pemilik kawan- kawan maka jalan satu satunya adalah mogok sipil nasional (MSN) sebagai solusi penentuan nasib sendiri bagi rakyat bangsa papua.



“KAMI YANG TERSISA DI PAPUA”


Di post oleh:yakobus tagi.

 Kita Berdua adalah Anak kecil, Manusia Melanesia

Manusia Bumi Cendrawasih Papua.

Kita Berdua, walau hanyalah Berumur belia

Tapi ingin berbagi cerita tentang perjalanan kehidupan manusia Melanesia.

Kita Berdua tahu bahwa kita tidak akan mencapai umur seperti dalam rahim ibu

Namun sebagai manusia Melanesia tidak ada yang dapat membantu kita berdua
Dari datangnya Ancaman,Tekanan, Derita, Penindasan,
Terror, Penyiksaan, Pemerkosaan, dan Pembunuhan
Yang diperbuat oleh TNI/POLRI diatas Tanah kami Tanah Papua Melanesia

Jikalau Kita berdua tahu bahwa kita berdua akan meninggal segera

Bila memang manusia Melanesia tidak menghantarkan kita berdua
Karena, hingga ke titik puncak perjuangan kebebasan di Bumi Cendrawasi ini

Tapi bagaimana?

Apakah mereka akan datang pada malam hari
Ketika kita berdua berbaring diatas tempat tidur
Dan menghancurkan Kekayaan Alam kami dan rumah kami?

Apakah manusia Melanesia membiarkan kita berdua

Dengan kehidupan Penderitaan seperti ini?

Mereka akan berkata bahwa umur panjang kalian hanya omong kosong

Atau akankah manusia Melanesia mengerti akan penderitaan ini

Misalnya akan membawa kami berdua dari tekanan dan penindasan dan lainnya

Ke titik puncak perjuangan menuju kebebasan dan kedamaian

Kita berdua tahu pada suatu saat nanti

kita tak akan dapat kembali bersama-sama
Kami akan berpisah dengan mereka
Untuk selama-lamanya dan bebas dari tekanan

Dan penindasan diatas Alam kami Bumi Cendrawasih Papua Melanesia

Ini sesuai dengan Kehendak dan Rencana Tuhan.

Ayah kita berdua,Ibu kita berdua dan manusia Melanesia

Kebanyakan sudah ditindas, dibunuh habis-habis oleh TNI/POLRI
Sambil mereka merampas-rampas hasil Kekayaan Alam kami
Di Bumi Cendrawasih yang Tuhan berikan
Untuk kami mengolah sendiri.

Namun, Kita berdua hanya menjumpai cerita yang lain

Jenazah yang berlumuran darah

Manusia Papua melanesia tak akan dapat hidup kembali dari kematian

Dan melawan TNI/POLTI bersama-sama kita dua dan hanya kamilah yang tersisah di Bumi Cendrawasih ini.

Kalau kakak-kakak manusia Melanesia tidak Membawa kita berdua

Ke titik puncak perjuangan kebebasan tubuh mungil kita berdua
Akan beristirahat di makam kecil kita berdua untuk selama-lamanya
Setiap hari, kita berdua duduk menatap arah matahari
Dan bertanya kepada matahari
Dengan hati yang penuh dengan derita,sedih dan sakit

Kapankah kebenaran itu bersinar?

Semuanya ini berakhir sambil menunggu Ayah,Ibu
Dan saudara-saudari manusia Melanesia
Yang sudah tiada di Bumi Cendrawasih ini

Untuk pulang kembali ke Bumi Cendrawasih

Tetapi saat kita berdua menatap matahari itu,
Dia juga selalu mengatakan kepada kita berdua
Dengan suara yang nyaring lembut

Bahwa Ayah,Ibu dan saudara-saudari Manusia Melanesia

Yang sudah terlebih dahulu meninggalkan Bumi Cendrawasih ini
Bahwa mereka tidak akan kembali

Tetapi mereka menuju ke tempat yang indah

Itu disana mereka akan menjadi Malaikat-malaikat
Karena mereka meninggalkan Bumi Cendrawasih itu diatas Kebenaran
Mereka selalu mengatakan kepada kita berdua pula
Agar tak takut akan Gelombang waktu menuju pembebasan

Dalam Perjuang Kebebasan yang penuh Damai

Karena kami berdua adalah Manusia Melanesia selamanya
(Penulis adalah Mahasiswa Papua asal Meepago)

Di Suatu Senja

FOTO YETI
Suatu ketika di sore yang manis kala senja bercengkrama mesra dalam kemilauan danau sentani. Merekah ia, menebar pesona indah lukisan sosok wajah bening sang pelukis agung.
Alam bersorak ria bawa jiwaku terperana diam. Oh… betapa dasyat kejadian ini. Anginpun tak henti berkisah pada pucuk-pucuk ilalang nan bergoyang.
Jiwaku terperana dibuatnya, tak kuasa menahan gejolak hati berisi kekaguman akan karya agung sang maestro.
Diatas puncak bukit ilalang, teduh diam, dengar cerita senja kian bergema dalam kalbu. Aku pulang dan tengelam di pusat alam dalam rumah diri.
Rumah kesejatian kala tangan Tuhan membelai tanah lalu kita ada dalam wujud alamiah. Dan alampun sujud teduh.

Mesias, Tokoh Yang Didambahkan


Mesias menuntun umatnya agar menjadi seperti apa! Namun, apakah kita sudah percaya dan melaksanakan ajaranNya itu!!. Bila sudah maka kita akan terbebas dari setiap belenggu yang merongrong kehidupan kita”
BERBICARA soal topik ini, berarti kita ingin melihat kisah sosok Mesias dan Tokoh lainnya yang berkenan di hadapan Allah , dan keteladanan apa saja yang diberikan kepada kedua belas rasul, dan hingga kini nilai apa yang bisa diwakili oleh hamba Tuhan/ atau abdi Allah.
Berbagai problema dewasa ini, masyarakat menaruh harapan sosok Keteladanan dari Mesias. Di dalam injil Matius 2 Ayat 4 menjelaskan bahwa setelah Herodes mendengar bahwa Mesias itu telah lahir di Betlhem tanah Yudea, maka terkejutlah Herodes dan seluruh Yerusalem. Dari kandang Betlehem tersebar kabar telah lahir raja orang Yahudi, Tiga orang maju datang dari kota yang jauh hingga menanyakan kepada Herodes, dimanakah Raja orang Yahudi yang baru lahir itu, kami mau datang memberikan persembahan dan sujud menyembahNya.
Juru selamat, Mesias itu Lahir, Hidup, Menderita demi menebus dosa dunia, dan Mati di salibkan hingga Dia bangkit dari antara orang mati. Ini sosok pemimpin yang di utus Allah Bapak di Surga dengan menjalani tahapan dengan tulus hingga tuntas.
Sosok yang lainnya lagi seperti Musa. Musa pada zamannya itu menunjukan Ketidaktaatan kepada Firaun, padahal Musa sejak kecil diangkat dari sungai Nil oleh Anak Putri Firaun dan menjadikannya anak, dan Musa mendapatkan semuanya dengan baik di dalam kerajaan. Seperti hak-hak sebagai anak bahkan kekuasaan diberikan Firaun baginya. Namun setelah iya tumbuh menjadi besar Musa berbalik dan membela bangsanya itu yang pada saat itu menjadi budak, karena Musa diutus oleh Tuhan maka dia bisa membebaskan bangsanya.
Apalagi dengan Tokoh Yusuf, Sosok Yusuf adalah Ketaataan yang luar Biasa di tunjukan kepada Allah sehingga Allah MemilihNya menjadi Orang Kedua paling berkuasa di Tanah Mesir kalah itu, ini kisah yang luarbiasa sosok yang setia bagi Tuhan Allah Yakub.
Pemuda Sekarang, Sosok Seperti Apa!!
“ Pemuda adalah Agent of change….sudah kah demikian!. Ini adalah pertanyaan bagi kita generasi muda Papua”.
BERBICARA Soal Sosok atau Kepemimpinan mempunyai makna secara alkitabiah diberikan karunia tersendiri, tidak perlu dengan cakap dalam berbicara, atau Fisik yang bagus. Atau meski Masih Muda, namun bila Tuhan yang memilih/ Tuhan yang berkehendak, siapa lagi yang bisa melawan maksud-Nya. Kita perlu belajar banyak soal sosok-sosok Kepemimpinan terdahulu di dalam Kitab Suci perjanjian lama maupun perjanjian baru.
Saya ingat sosok dalam Injil, sosok yang satu ini adalah seorang pemuda, dialah Daud. Dia dipilih oleh Tuhan melalui Hamba Tuhan Nabi Samuel untuk melawan Orang Filistin. Nabi Samuel tidak memilih salah satu dari kakak-kakak Daud Tapi malah memilih Daud. Kalau mau lihat, tugas sehari-harinya adalah sebagai gembalah domba milik Ayahnya Isai, fisiknya tidak sebagus kakak-kakak lainnnya, tubuhnya tidak meyakinkan layaknya seorang perajurit yang siap bertempur. Namun setelah Nabi Samuel mengurapih Daud, sejak itu Roh Tuhan berkuasa atas Daud. Dan menjadi orang yang disegani oleh siapa saja.
Pemuda dan pemudi Papua, dihambang di lemah. Mereka muda sekali diombang ambing, ibarat air laut yang tidak tenang. Bahkan wakil Tuhan di muka bumi ini pun menyembunyikan firman Tuhan rapat-rapat di dalam rumah Tuhan. Sudah tidak jaman lagi Hamba Tuhan itu berkoar-koar di dalam bangunan, yang katanya Rumah Tuhan. Lihat mereka (nation) itu. Kebenaran di balas dengan kekerasan, kekerasan menyimpan luka pedih dan akhirnya terlahirlah masyarakat yang frustasi dengan memikirkan masa depannya itu. Karena bangsa Melanesia kian termajinasi oleh tekanan batin, oleh penyakit seksual, oleh kepetingan kapitalis hingga kembali lagi menjadi budak bahkan lenyap di muka bumi ini.
Para pemuda malah memilih ikut dalam berpolitik praktis yang sudah ditanam oleh generasi terdahulu. Mereka tidak berfikir bahwa, makanan yang sedang mereka timbah itu dari hasil yang tidak halal, namun dihalalkan. Saya teringat pesan orangtua dulu, “ bila berperang, jangan kamu bisa diajak oleh musuh untuk makan makanan dari piring atau dari atas meja yang sama”. Itu hukumnya fatal.
Pelanggaran HAM
“ Tidak penting menjelaskan kepada siapa atau organisasi apa tentang sejumlah pelanggaran HAM , karena itu akan membuang waktu, dana dan tenaga. Namun kepada siapa kita harus melaporkan kepedian hati itu dalam doa yang tak putus-putus kepada yang Maha Kuasa supaya Dia mengirim sosok Abdi Allah yang berkenan”.
LUAR biasa Topik HAM di Papua. Banyak pemimpin yang terlahir di Tanah kaya raya itu, dimana semua golongan berbicara Soal HAM, baik yang berusia Tua, Muda, Terpelajar, Tidak berpendidikan. Mereka telah berjuang dan sebagian menikmati kejamnya penindasan. Mama Yosepha Alongma, perempuan kampung dari suku Amungme berjuang menentang ketimpangan sosial, ekonomi di bumi Amungsa Timika. Dia menyaksikan, kehidupan masyarakat dan terutama suaminya yang sehari-harinya menengguk minuman keras (MIRAS). Menentang berbagai program PT.FI sehingga menyebabkan dia di penjara oleh security PT.FI.
Manusia Papua seperti, Alm. Theis Eluay, yang berjuang dengan damai pun, nyawanya di hargai dengan uang. Dia mati setelah disiksa secara keji oleh pasukan khusus (Kopasus) di akhir tahun 2000, silam. Alm. Arnold Clemens Ap dkk, pun demikian. Tokoh antropol papua itu lebih dulu menerima ajalnya. Mereka adalah tokoh tanpa kekerasan, perlawanan mereka menggunakan syair Musik dan beretorika dalam berpolitik secara terbuka dan damai. Tapi akhirnya mereka past away. Seakan-akan roh Tuhan jauh dari mereka, alam Papua pun tidak dapat menyembunyikan mereka sehingga maut pun menjemput.
Dan apakah boleh saya katakan inikah murkah bagi bangsa Papua!, melihat perjuangan itu ada yang sampai meninggal dunia, banyak yang Eksodus dan banyak juga yang menjadi jinak oleh penjajah kejam. Terus sampai kapan lagi Pelanggaran HAM itu diselesaikan, apakah kita harus menunggu sosok Abdi Allah??? Terus mereka yang berjuang itu siapa!!! Apakah bukan Abdi Allah!! Sosok yang seperti apa yang Tuhan Tunggu dalam memilih pemimpin yang menurut janji Tuhan Layak. Ataukah Tuhan Membiarkan Penggaran HAM itu terus Terjadi, bukankah Tuhan tidak menginginkan Umatnya Menderita!!!
Kasus HAM yang dilakukan oleh Negara berkisar pada tahun 60-an hingga kini mengisahkan penderitaan yang dahsyat. Sosok kepaklawanan yang berjuang hingga mendapatkan kemerdekaan dan hakiki belum di pilih Allah bagi menyelamatkan bangsa Papua.
Demokrasi tahun 2008 merupakan babak baru, adanya pergerakan massa mahasiswa menuntutkan Indonesia yang lebih baik, pelayanan sosial, stabilitasi ekonomi hingga pelanggarahan HAM perlu mendapatkan tempat yang aman. Diharapkan semua kerang demokrasi, mengalir pada tempatnya, tidak lagi tersumbat oleh kekuasaan negara. Seharusnya hal itu menjadi titik awal perubahan yang sebenarnya di Indonesia. Namun perjuangan demokrasi itu hanya Rule diatas kertas saja, tanpa adanya implementasi yang jelas dari pemerintah.
Seakan-anak Isu HAM itu adalah modus negara kapitalis, dalam menjagakan hubungan bisnis lebih kokoh kedepan. Lalu apakah kita terus mengaduh nasib ke negara barat!! saya ingat kota sodom dan gemora di bumbardirkan, Air bah di zaman Nuh, ke sepuluh tulah bagi bangsa mesir. Ini adalah contoh, Abdi Allah yang berperang mengandalkan kuasa Allah, sehingga murkah Allah tertujuh bagi bangsa kafir. Oleh karena itu, kita jangan terlalu percaya kepada Negara kapitalis yang mementingkan perut mereka. Kita harus buka mata lebar-lebar mujizat itu bisa tercurahkan kepada umat kesayangannya. Pertanyaan, apakah kita ini umat kesayangan Tuhan!!, apakah kita mengikuti perintahNya!! Bila jawaban ya..pasti kita akan menerima pertolongan dari Allah.
“Indonesia adalah Setan. Seorang Abdi Allah adalah mereka yang taat kepada Allah dan telah bernasar dalam hidupnya untuk memperjuangan nilai kemanusiaan”.
Indonesia setiap harinya telah mengkorbankan tulang belulang orang papua untuk di persembahkan kepada nene moyang mereka yaitu Iblis. Maka sebagai lawan. Kita pun harus mempersembahkan tubuh jiwa kita kepada Allah sebagai pengorbanan yang mulia. Jangan lagi kita bersekutu dengan iblis. Jika masih demikian, nenek moyang kita juga adalah iblis. Lawanlah Mereka dengan perisai Allah. Sebab Allah itu kudus, kita harus sama sepertiNya yaitu kudus, tidak tercacat dihadapanNya. Siapa lawan kita bila Allah ada di Pihak kita. Amin.
Catatan Sendu Anak Negeri

“Koti Duamakai”, Pesan Orangtua Dulu


Pada hari ini Minggu (10/05) jam 12 : 00 WIT, setelah pulang dari ibadah, saya mengunjungi Asrama Pemda Kabupaten Paniai, yang terletak dijalan perumnas III, Waena, Kota Jayapura. Tujuan kali ini saya ingin bertemu dengan adik Demianus Gobai, seperti biasanya kami saling sapa satu sama lain, sambil bercanda gurau hingga berdiskusi apa adanya.
Siang ini kami mendiskusikan beberapa pesan orangtua dulu, tentang nilai kehidupan, kami menggali istilah nilai-nilai adat suku Mee, Papua dulu.
Orangtua dulu sering memberikan pesan (nasihat) yang baik kepada anak-anak mereka yang hendak pergi ke kota untuk menuntut ilmu (sekolah) atau dengan tujuan lain entah itu mencari kerja dan lain sebagainya.
Pesan yang terutama dan utama sering kita dengar keluar dari mulut orangtua dulu adalah “Koti Duamakai”, istilah ini atau kalimat ini mempunyai makna yang besar bagi yang mendengar.
Rupahnya sebagian adik-adik di asrama mengerti istilah ini, karena orangtua mereka perna menasihati akan hal tersebut. “Koti Duamakai” menjadi masalah terkini bagi generasi suku Mee.
Istilah ini sendiri saya perna mendengar sendiri dari orangtua di kampung kecil Odiyai (timur kota Enarotli) saat saya mengunjungi tempat kelahiran bapak saya.
Tetapi kalimat ini hanya sepintas saja saya dengar namun saya baru memahami bahwa makna dari “Koti Duamakai”, sangat besar kini.
“Koti Duamakai”, mempunyai pengertian simpan dulu (taruh dulu) kemaluanmu sebelum kamu pergi menuntut ilmu di kota, setelah tujuanmu tercapai barulah datang ambil lagi kemaluanmu.
“Koti Duamakai”, mempunyai pengertian kalian punya kemaluan itu potong dulu baru jalan menuntun ilmu di sekolah nanti baru ambil (pasang) lagi.
“Koti Duamakai”, mempunyai pengertian jangan dulu menunjukan kemaluanmu kepada wanita.
Tujuan akhir dari “Koti Duamakai” adalah kejar dulu pendidikanmu, gapai dulu cita-citamu tunjukan ijaza kepada Orangtua, sana saudara, tetangga, apa yang kamu cari di kota itu bahwa telah saya gapai di tangan.
Orangtua dulu memili nasihat dalam bahasa kiasan yang mempunyai arti yang luas sering di bagikan kepada anak-anak muda di rumah laki-laki (yameowa).
Pandangan saya sendiri tentang “Koti Duamakai” merupakan istilah yang sakrak, mengandung nilai pendidikan dan religius sehingga pesan yang disampaikan ini bisa menjadi motivasi bagi yang dinasihati.
Dalam diskusi dengan topik “Koti Duamakai”,adik Yatipai, dari dusun Duma-dama menyampaikan sedikit mengenai istilah ini. Katanya, “Orangtua di kampung banyak menasihati kita dengan “Koti Duamakai”, atau Mee Magii tou” (tidak melakukan zinah) bila datang ke kota untuk belajar, atau merantau”.
Dengan serius, ia menyampaikan, “Harus apa yang menjadi pergumulan ini, kita genggam barulah kita mengenal perempuan lebih jauh lagi”, ungkapnya.
Tambahnya lagi, “tapi sekarang semuanya sudah berubah bagi anak suku Mee, istilah-istilah seperti ini di abaikan, akhirnya, mereka mengenal perempuan (mee magii) di hotel, kos-kosan, tempat-tempat sepih, karena sekarang uang sudah banyak di masyarakat, bisa beli motor, bisa sewa mobil rental, bisa sewaa hotel untuk bermalam dengan perempuan”.
Jatipai ini menyimpulkan bahwa, “Akibatnya, mereka sekolah/kuliah lama, ada yang tidak melanjutkan sekolah/kuliah karena perempuan hamil, ada yang kena penyakit (IMS/HIV), dan kena gangguan dari alam, ungkapnya.
Pada desember 2012, pertama kali saya menginjakan kaki di kota tua Paniai, saya baru rasakan cuaca dingin disana, maklum saya dilahirkan dan di besarkan oleh orangtu saya di kota Jayapura.
Pertama kali yang ada di benak pikiran saya adalah inilah kota dimana orangtua saya di lahirkan dengan karakter tersendiri sebagai orang suku Mee dan mereka sangat bersahabat, berbaur akrab dengan suku Moni.
Saat kami tiba di kampung, sosok Kepuge Magai terlihat dari kejauhan, Orangtua dari Kampung Odiyai itu terpaku dengan tatapannya tajam kepada sosok muda yang baru pertama datang di kampungnya, rupanya saya di sambut dengan air mata dan pelukan hangat dari sosok orangtua itu. Setelah kakak saya, Fransiskus Xaverius Magai, menjelaskan kepadanya bahwa ini Paskalis, orangtua itu merasa bahagia, nampak pipinya yang keriput tersenyum.
Yameeowaa merupakan tempat bagi para lelaki untuk duduk dan berdiskusi serta istirahat, Kepuge Magai pun mengajak saya ke Yameowaa miliknya, disitu tempat yang khas. Saya merupakan tamu terhormat baginya.
Orangtua (adama) ini bisa menyesuaikan diri dengan berbagai bahasa yang iya kuasai, baik Bahasa indonesia, bahasa Suku Mee dan Bahasa Suku Moni. Adama ini menyapa saya dengan bahasa indonesia versinya sendiri, apakabar?, kamu sudah sekolah selesai kah?, sudah menikah? Dan pertanyaan berbobot lainya. Sepintas saya membayangkan orangtua kandung saya dulu (pass away), yang tipikalnya sama dengan Kepuge Magai ini, yaitu suka banyak bertanya dan banyak menasihati.
Maklum saja bahwa Kepuge Magai merupakan kakak kandung dari bapak saya, jadi Kepuge Magai dalam sapaan sehari-hari saya memanggilnya Bapaktua (bapak punya kakak).
Yameowa sangat sakrak karena didalamnya tersimpan benda-benda tertentu dan para laki-laki muda dan orang dewasa mengadakan aktivitas mereka yang baik.
Asrama putra milik Pemda Kabupaten Paniai bisa disebut juga sebagai yameowaa, karena didalamnya bernaung (hidup) para lelaki dan Yameowaa ini menghimpun anak-anak suku Mee dari berbagai kampung dan distrik yang berbeda tetapi hanya mempunyai satu tujuan yaitu bersekolah.
Kepuge Magai mendominasi hari-hari saya di kampung kecil itu, nasihat demi nasihat mengalir terus deras bagaikan sungai Weyaa (bermuara ke danau paniai) diutarakan. “Koti Duamakai”, sepenggal di jelaskan dengan bahasa indonesia bercampuran bahasa suku Mee. Saya menyimak dengan indra mata dan telingah secara fokus.Tetapi banyak sekali pertanyaan balik yang keluar dari dalam diri, hingga kini.
Saya bertanya pada diri saya sendiri, apakah setiap orangtua Mee menasihati anaknya dengan kalimat “Koti Duamakai”atau tidak?
Anak-anak di Asrama (Yameowa) masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pemersatu (suku Mee). Tetapi tentunya pola hidup di kota mempengaruhi pikiran mereka, kali ini mereka mulai di bentuk dengan lingkungan sosial yang baru bersama suku Papua lainnya hingga para pendatang.
Jadi saya berfikir begini, ketika saya di kampung odiyai, saya di pengaruhi oleh Bapaktua Kepuge Magai dengan berbagai nasihat, ia memahami bahwa saya tidak tahu apa-apa dengan budaya suku Mee. Pun juga bagi Anak-anak (suku Mee) yang mengenyam pendidikan di kota dan tinggal di Asrama kota studi Jayapura, tentunya lingkungan sosial yang baru mempengaruhi mereka.
Intinya, nilai-nilai luhur ini seperti “Koti Duamakai”apakah tetap menjadi salah satu nilai yang sakral bagi suku Mee? Pertanyaan ini patut kita jawab sendiri di hati sanubari kita sendiri.
Rupahnya kamar milik adik demianus ini, banyak kunjungan, saya tidak tahu apakah karena diskusi ini dengan topik “Koti Duamakai”menjadi high issue, atau karena ada gorengan serta minuman teh sebagai penyemangat diskusi ini.
Tetapi ini namanya Yameeowa, dimana kamar yang dikunjungi mempunyai taggung jawab sendiri atau sering juga bersama-sama dalam menghadirkan hidangan apa adanya.
4/featured/recent