Showing posts with label Tuntutan keadilan. Show all posts
Showing posts with label Tuntutan keadilan. Show all posts

POSKO EXODUS NDUGA - "PEMERINTAH INDONESIA SEGERA BEBASKAN TAPOL PAPUA SEKARANG JUGA"



Dipost oleh: yakobus tagi

Kami Posko Exodus Pelajar dan Mahasiswa Nduga Se - Indonesia menyampaikan kepada Pemerintah Indonesia agar TAPOL Papua segera dibebaskan. 

Setiap TAPOL PAPUA akibat Rasisme, bagi kami itu kriminalisasi negara buat mengelabui isu rasis di mata Internasional. Kawan-kawan kami yang ditahan sesungguhnya mereka bukan criminal.

Padahal Pemerintah Pusat bilang tidak ada tahanan politik di Indonesia. Tapi kenapa justru ada pengecualian mekanisme asimilasi Covid-19 terhadap para tahanan politik Papua? Alasan masih menahan TAPOL PAPUA apa ? 

Bagi kami Pemerintah JOKOWI tidak tegas membebaskan TAPOL PAPUA, tapi justru aktif mengcegah dibebaskannya TAPOL PAPUA di tengah Pandemi COVID-19 ini. Maka jelas-jelas adanya diskriminasi perlakuan hukum bagi Orang Asli Papua di Indonesia ini. 

Sekali lagi, dengan ini kami Exodus Pelajar dan Mahasiswa Nduga Se – Indonesia meminta dengan tegas kepada Pemerintah Indonesia agar segera BEBASKAN TAHANAN POLITIK (TAPOL) PAPUA yang ada di Jakarta, Kalimantan, Papua dan sekitarnya sekarang juga.

Jayapura, 19 Mei 2020

Massa Aksi Bukan Putch



Di post oleh:yakobus tagi

Apa itu Massa Aksi?

Menjadi sebuah pertanyaan besar bagi pikiran setiap insan, dengan dua buah kata yang maknanya masih global. 

Buku Massa Aksi karya Tan Malaka ini adalah sebuah buku yang menurut sang penulis wajib dimiliki, dibaca dan di renungkan oleh setiap manusia yang ingin menjadi seorang Revolusioner Sejati. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa penulis buku ini, Tan Malaka adalah seorang pejuang tangguh dari daerah sumatra barat. Beliau dilahirkan di masa pra kemerdekaan. 

Karena kegigihan beliau dalam melawan imperialisme asing yakni belanda, beliau harus rela diasingkan dari penjara ke penjara oleh kaum penjajah. 

Namun semangatnya tak mudah dirobohkan, demi memperjuangkan kaum buruh menuntut keadilan dengan berbagai aksi-aksi mogoknya bersama kaum proletar kala pra kemerdekaan.

Tulisan-tulisan di buku ini ditulis sebelum pra kemerdekaan, jadi di dalam buku ini selain menjadi pecutan semangat dan motivasi bagi kaum pergerakan, namun juga menceritakan keadaan di masa penjajahan. 

Dalam buku ini, Tan Malaka ingin menunjukkan pemikirannya bahwa upaya perebutan kekuasaan dengan radikal (putch) bukanlah solusi terbaik. 

Baginya “Putch itu adalah satu aksi segerombolan kecil yang bergerak diam-diam dan tak berhubungan dengan rakyat banyak”. 

Gerombolan itu biasanya hanya membuat rancangan menurut kemauan dan kecakapan sendiri tanpa memperdulikan perasaan dan kesanggupan massa. 

Para pegiat putch lupa bahwa revolusi timbul dengan sendirinya dengan hasil dari berbagai macam keadaan. 

Bila para pegiat putch pada waktu yang telah ditentukan oleh mereka sendiri, keluar tiba-tiba, massa tidak akan memberikan pertolongan kepada mereka. 

Bukan karena massa bodoh atau tidak memperhatikan, melainkan karena massa hanya berjuang untuk kebutuhan yang terdekat dan sesuai dengan kepentingan ekonomi. 

Agar sebuah gerakan dapat mencapai tujuannya, Tan Malaka menawarkan massa aksi sebagai solusinya.

Massa Aksi tidak mengenal fantasi kosong seperti para pegiat putch atau seorang anarkis atau tindakan berani dari seorang pahlawan. Aksi massa berasal dari orang banyak untuk memenuhi kehendak ekonomi dan politik mereka. 

Hal ini terjadi disebabkan oleh kemelaratan besar (krisis ekonomi dan politik) dan sangat mungkin berubah menjadi kekerasan. 

Sebagian aksi massa ditunjukan dengan bentuk “pemogokan atau pemboikotan”. 

Menurut Tan Malaka, Massa Aksi membutuhkan pemimpin yang revolusioner, cerdas, tangkas, sabar dan cepat menghitung kejadian yang akan datang, waspada politik. 

Selain hal tersebut dalam buku ini juga menceritakan ikhtisar riwayat Indonesia dari masa ke masa, macam-macam imperialisme dengan segala bentuknya, keadaan rakyat Indonesia dari berbagai aspek, mulai dari keyakinan, sosial dan politik serta sekilas menceritakan gerakan kemerdekaan Indonesia yang dilakukan oleh berbagai partai bourjuis bumiputra.

Kelebihan dari buku ini yakni adanya sebuah ikhtisar riwayat bangsa dan pengaruh dari berbagai aspek mulai dari keyakinan, sosial dan politik serta menceritakan keadaan rakyat Indonesia secara sistematis di masa pra kemerdekaan sebagai pengantar agar para pembaca mengetahui kenapa kaum proletar harus melakukan aksi massa pada saat itu demi menegakkan keadilan dan kemakmuran bersama. 

Selain itu di akhir bagian dari buku ini juga tertulis program-program revolusioner para kaum proletar yang sifatnya kondisional, jadi selain dapat dilaksanakan di masa pra kemerdekaan namun juga mampu di implementasikan pasca kemerdekaan dan bisa menjadi referensi dan motivasi bagi kaum pergerakan dan proletar saat ini. 

Buku ini membuat para pembaca untuk berpikir sebelum masa kemerdekaan dan menjadikan para pembaca seakan-akan terbawa pada zaman itu serta mampu menjadi motivasi bagi para pemuda untuk tetap terus bergerak menegakkan keadilan dan kemakmuran serta turut andil demi kesejahteraan bersama.

Namun di sisi kekurangan dari buku ini yakni penulis buku ini tak menjelaskan contoh dari putch yang di jelaskan, kalau buku ini menceritakan solusi untuk menuju perubahan yang besar dan cepat adalah menggunakan aksi massa sebagai antitesis dari putch, tetapi disini tidak dijelaskan secara mendetail putch itu contohnya seperti apa dimasa pra kemerdekaan itu atau kejadian putch itu berada di daerah mana dan implementasinya seperti apa.

Dari sekian banyaknya yang dipaparkan, menurut sang penulis, buku ini sangat menarik untuk dibaca, dan didiskusikan. 

Sang Penulis juga merasa Buku ini mampu memberikan frekuensi-frekuensi spirit pergerakan bagi kaum muda untuk terus berjuang dan menegakkan keadilan demi kesejahteraan bersama. 

Selain itu buku ini juga mampu dijadikan motivasi bagi kita untuk tetap melakukan aksi massa yang berhubungan dengan rakyat banyak demi kebutuhan ekonomi dan politik mereka, bukan melakukan putch atau gerakan-gerakan radikal yang tidak berhubungan dengan rakyat banyak serta fantasi kosong serta tak memperdulikan kemampuan dari massa. 

*) Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Semester 5 dan Pengurus LKaP PMII Rayon Abdurrahman Wahid Komisariat Walisongo Semarang serta Sekjen SEMA-FITK

Melepaskan Papua untuk menyelamatkan Nyawa Rakyat Papua!


Di post oleh :yakobus tagi

Eliman Tabuni

Mewakili Suara bangsa Papua,sangat Prihatin dengan kondisi bangsa saat ini. Di tengah Pandemi Covid-19, saya melihat tata kelola berbangsa dan bernegara yang begitu sulit di cerna akal sehat untuk di fahami oleh siapapun. Kebijakan kebijakan Pemerintah RI selalu melukai dan merugikan kepentingan rakyat, (bangsa Papua). 

Yang lebih menghawatirkan lagi adalah ancaman kelaparan bangsa yang sangat kami cintai ini. Suka atau tidak suka, di era Pemerintahahn ini semua menjadi kacau balau alias amburadul dalam segala hal. Entah karena ketidakmampuan RI, atau bisikan kelompok yang memiliki kepentingan yang tersendiri, atau mungkin karena pemimpin tersandera kepentingan elit politik.

Disini saya tidak akan memaparkan kebijakan kebijakan RI yang lebih banyak merugikan rakyat, (bangsa Papua) . Sebagai bentuk etika berkomunikasi saya terhadap para elit politik yang kebetulan menjabat sebagai pimpinan di negeri ini. 

 saya hormati pemimpin negeri ini, Semua sistem yang berlaku di Negeri ini bagaikan benang kusut yang sangat sulit untuk dirajut kembali. Oleh karenanya dengan bahasa yang sangat sederhana ini, saya memohon dengan hormat agar RI, dengan tulus dan ikhlas secara sadar untuk melepaskan Bangsa Papua (Merdeka).

Hal ini perlu di lakukan demi kepentingan bangsa untuk menyelamatkan ManusiaNya *Human_Right.*

Saya tau ini adalah pilihan sulit namun merupakan pilihan terbaik. RI yang pastinya ingin membangun negeri ini, namun harus jujur saya katakan bahwa saudara belum memiliki banyak kemampuan untuk membangun bangsa yang besar ini berdasarkan amanat UUD 1945. Sehingga terjadilah kebijakan kebijakan yang menjadi blunder politik yang sangat merugikan rakyat, bangsa Papua. 

 sekali lagi saya sampaikan bahwa solusi terbaik menyelamatkan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia hanya ada satu. Saudara harus bersikap KSATRIA dan LEGOWO untuk Lepaskan Papua Barat untuk merdeka,

Namun bila tidak, bukan menjadi sebuah keniscayaan akan terjadinya gelombang gerakan revolusi rakyat dari seluruh elemen masyarakat, seluruh komponen bangsa dari berbagai suku, agama dan ras yang akan menjelma bagaikan Sunami dahsyat yang akan meluluhlantakan para penghianat bangsa, akan bermunculan harimau, singa dan srigala lapar untuk memburu dan memangsa para penghianat bangsa, sesuai amanat UUD 1945 pasal 1 ayat 2 yang mengatakan bahwa kedaulatan adalah di tangan Rakyat, dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar.

*HumanRight*

_Rakyat ditindas maka kami akan menjadi garda terdepan untuk menyelamatkan Bangsa Papua._


*Tiom 19 Mei 2020*

IPMAPANDODEI MAKASSAR.19-05-2020.




Ditulis oleh:yakobus tagi

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPDRI) Otopianus P. Tebai membagikan bantuan berupa tunai RP 2.000.000. Rupiah kepada mahassiwa wilayah meepago setiap kota studi di indonesia. 

Bantuan wabah covid 19 dari oktopianus P tebai DPDRI menurut bendahara IPMAPANDODEI Makassar. martina pakage jelaskan bahwa uang peribadi yang membagikan kepada mahasiswa meepagoo tiap kota study.

Sistim pembagian uang yang mufakat di forum rapat Ipmapandodei. bahwa setiap kelima asra RP 300 ribu rupiah Asrama yang dapat uang tunai dari tebai sebagai berikut. Asrama nabire, asrama dogiyai, asrama deiyai, asrama paniai, dan asrama intanjaya.

Sisa dari pembagian uang ini ada limaratus ribu rupiah saldonya tapi itu sebagai saldo IPMAPANDODEI dari kesepakatan forum rapat.

Setiap kelima korwil serta anggota IPMAPANDODEI minta terimakasi kepada oktopianus P. tebai semoga perjuangan selanjutnya efata dalam hidup dari berbagai hambatan.


HANTU MERASUKI RAKYAT PAPUA




Di tulis oleh: yakobus tagi 

Kenapa munjul kata hantu !

Pada dasarnya berbaju ARMI seperti mereka yang membunuh 4 siswa pania di enarotali, kabupaten dnugama papua peran berlansun dua tahun, peran kenjatan senjata di pegunungan bintang, dan timika. bahgan sampai rasis di surabaya 15 agustus 2019 itupun TNI PORLI ORMAS itulah pelaku.

realitas menanamkan ideologi kolonial republik indonesia kepada orang papua ada di pendidikan dasar.

Apaka kau mersa di setiap sekolah dasar tanah papua akan mengajarkan oleh gurumu itu.

Bendera merah putih, bhineka tunggal ika, hafal uud 1945, ibu pergi ke sawa, dan rambut mila lurus panjan umur 8 th dll itulah jiwamu cap dengan darahmu untuk berpatri kepada bangsa biadab kolonial republik indonesia.

sekarang kami melihat rakyat papua monopoli oleh kuasa gelap sementara anak anak sibuk dengan pedidikan kolonial tampa solusi yang tidak demokrasi sosial.

Ada mahasiswa papua yang melawan segalah bentuk kejahatan dan ada juga yang di banta perlawanan karena ketakutan. dimanaka imanmu yang sekian lama kau barbakti di ladan tuhan.

Revomusi mental itu kesadaran diri dari penadarang orang lain.

HUKUM INDONESIA TAJAM BAGI KORBAN & TUMPUL BAGI PELAKU.




Di post oleh :yokobus tagi 

Hukum Indonesia rasis. Buktinya, korban rasisme justru dipenjara, pelakunya tidak dipenjarakan.

“Akibat orang Papua dipenjara karena protes, justru membuat pelaku rasis semakin kebal dan meningkat di Indonesia. Setiap hari kita baca komentar rasis orang Indonesia di media sosial terhadap orang Papua,” tegas Victor Yeimo, Juru Bicara Internasional KNPB Pusat tidak lama ini.

Menurut Yeimo, hukum Indonesia melayani kepentingan penguasa Indonesia. Bukan untuk memberi keadilan hukum kepada orang Papua yang menjadi korban. Orang Papua dianggap tidak pantas dibela hak-haknya sebagai manusia dalam hukum Indonesia. Hukum jadi rasis. Hukum jadi senjata menjajah orang Papua.

“Jadi, dengan demikian, yang punya niat untuk memisahkan orang Papua dari Indonesia adalah negara Indonesia. Hukum Indonesia adalah separatis, yang memisahkan manusia dan
monyet. Hukum Indonesai sedang membentuk nasionalisme Papua. Hukum Indonesia menyadarkan orang Papua bahwa dirinya bukan orang Indonesia,” katanya.

“Kalian sedang membangkitkan niat orang Papua untuk berpisah dan merdeka. Sebab, memenjarakan 63 korban rasis itu membangkitkan niat 2,5 juta orang Papua untuk merdeka. Biarlah sakit hati ini menjadi ideologi, dan tindakanmu menjadi kutuk.”

“Penjara tidak akan pernah memenjarahkan perjuangan
kemerdekaan! Sebaliknya, penjara akan membebaskan bangsa Papua. Bila bukan hari ini, besok, atau lusa. Itu pasti!
Sebab, terjajah bukan takdir, karena nasib bangsa ini adalah kemerdekaan,” tegas

Oleh victor yeimo
Jubir KNPB internasional 


KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (KNPB) KONSULAT INDONESIA 18-05-2020




Di post oleh: yakobus tagi 

ENAM WILAYAH (KNPB) MANADO, TOMOHON, TONDANO, POLIKAIRAKI, KORONTARO, DAN MAKASSA.BESERTA MAHASISWA PAPUA DI INDONESIA.

Mendesak kepada Negara Republik Indonesia segera, bebaskan tahanan politik korban rasisme tanpa Syarat karena bukan mereka ucaran rasis tapi mereka ini korban.

Aktor Rasis yang di lakukan oleh aparat TNI PORLI republik indonesia dan ormas FPI reaksioner di Surabaya Jawa timur pada tanggal, 15 - 17 Agustus 2019.maka pemiju tanah papua 

Kejadian Rasisme surabaya ini; membuat emosional bagi kami rakyat Papua dari (Sorong To Merauke)' dengan amarahnya itu. kami orang asli papua tanpa di paksakan; tanpa konsolidasi; jangkah panjang kab/kota di seluruh Papua, melakukan demo damai secara serentak memprotes Rasis 

isu rasisme ini sudah mendunia sehingga polisi sengaja mengalihkan isu dengan menangkap mahasiswa papua dan para aktivis KNPB dan aktivis lainya sengaja alihkan hukum kriminal.Padahal rakyat protes rasisme murni. 

Di sinilah terbukti bahwa negara tidak adil terhadap rakyat Papua.

Maka kelakuan negara Rerublik indonesia tidak manusiawi melanggar Bhineka Tunggal ika 

Hari ini sesuai UUD 1945 berbunyi: bahwa sesunggunya kemerdekaan itu ialah hak segalah bangsa maka bangsa papua mendesak refrendum.

Hanya ada satu kata 
Lawan lawan dan lawan 



Di redaksi oleh yakobus tagi 

PARADISE ISLAND



Di tulis oleh: yakobus tagi 

Waktu senin pagi tgl 18 - 05 -2020

Ceritan dan tangisan cinta kasi sosial di island paradise katanya di huni canda, duda, fakir, miskin, hidup tampa dermawan hanya diktator beri dara dan air mata sebagai harmoni oleh biadab pada tuan tanah.

Menjatuhkan harkat dan martabat manusia. the island beauty silogisme. pasti dinamis dengan alam korborasi baik dengan penghuninya the island.

Island paradise maduh berlipatganda namun di curi maling di olok penunggunya. stikmakan monkey. nonstargia cantry para bedeba yang datang menghuni.

Romantika money menjiwai para petinggi. aroma rupiawan; mendara dan dagin. matle di ombangambingkan kian kemari oleh badai rupiawan.

Komuditas plularisme urbanisasi. adat isti adat teransisi.karangan sosial. bangkitlah tiap peleton dusun sampai pelosok negeri. tanah air majulah melawan ibarat nepotisme negara di telor rakyat pemilik kebung anggur. 

Abaikan pidato elit membawa malapeta bagi jelata partai - partai munafik orasinya ketuhanan layuan penuh racun dampak kesenjangan sosial anak cucu masa depan.

Para pemilik keadilan, kebenarang pemilik, jalan tua, istrahatkan di balik ceruci besi. memakai rantai raksasa sunggu pedihnya. rasa di kalbu setiap insan yang merintih.

Upahnya makan dari mengari sampah. besi tua, parkirang di depan pertokoan, itulah menafkai keluarga.

Yang pemilik negeri sebenarnya siapa? apaka Tuhan, atauka peresiden; atau kepala suku; tidak warisan leluhur tulan belulan moyan adalah ketetapan hak ulat setiap manusia.

Cubitlah dirimu ketika anda rasa sakit itulah manusia sama seperti kamu. Kalau binatan rasa sakit tapi tidak punya akal kau juga jangan seperti binatan.

PERAMPASAN SENJATA KAB PANIAI PAPUA





Di post oleh: Yakobus tagi

The TPNPBNews: DAN PENEMBAKAN DI NDEOTADI TPNPB BERTANGGUNG JAWAB.

Hari minggu ,17/05/2020.07:41, waktu lokal papua. 

 ANTON TABUNI , adalah pasukan mudah yang memimpin serang pos polisi 99 Ndeotadi, distrik Bogobaida, kab. Pania, Papua pada hari jumat 15 mei 2020. 22.00.

Kata anton tabuni kepada The TPNPBNews bahwa saya dan pasukan saya serang di pos, kami merampas senjata karena militer indonesia, merampas senjata kami juga, di tembagapura, maka kami serang dan mengambil kembali.

Lanjut, Saya dengan pasukan saya kembali ke TEMBAGAPURA, datang kejar kami disana jangan siksa masyarat di distrik Bogobaida, kab. Pania, mereka itu masyarakat. Kami pasukan TPNPB di bawah pimpinan KOMANDAN OPERASI NASIONALA TPNPB' LEKKAGAK TELENGGEN. Aparat TNI/POLRI datang di tembagapura kami perang disana.

Sebentara Komandan operasi  Nasionàl TPNPB, LEKKAGAK TENGGEN. Membenarkan bahwa, Itu benar saya yang utus untuk serang di sana. Saya selaku pimpinana perang dan Panglima GOLIAT TABUNI tanggungjawab atas 4 pucuk senjata dan korban anggota polisi di pos pos polisi 99 Ndeotadi, distrik Bogobaida kab. Paniai.

Dan saya juga tegaskan bahwa pihak TNI/POLRI maupun media nasional indonesia, aksi kita jelas TPNPB yang lakukan penyerangan dan perampasan senjata, bukan lagi KKB.

 TUJUAN  kami berjuang ingin pisah dari indonesia, mau merdeka sendiri. Itu tujuan kami. Jangan bilang kami kriminal dan lain-lain. 

Laporan Crew the TPNPBNews

PERSATUAN ITU MODAL PEMBEBASAN DARI PENINDASAN




Di post oleh:yakobus tagi 

Persatuan itu rangkaian strategis dari segala perbedaan gagasan dan program dari setiap orang dan kelompok. Hanya musuh yang akan menebar perselisihan sesama bangsa dan pejuang. One people One Soul itu mesti jadi sikap dan tindakan.

Ancaman pada bangsa Papua ini serius. Kalau kita hanya sibuk berselisih, musuh akan gunakan kelemahan itu menjadi peluang untuk menghancurkan kita. Papua ini darurat dan banyak yang perlu dikerjakan dari pada habiskan energi untuk tebar perpecahan.

Perbedaan jangan menjadi alasan perpecahan. Perbedaan itu basis dari hukum dialektika. Sesuatu hanya bisa benar, teruji dan sejalan melalui proses pertentangan. Kita hanya butuh kesadaran untuk mengelola perbedaan dan merangkainya secara strategis dalam perjuangan. 

Siapapun anda, mari kita kerja membebaskan bangsa kita yang sedang terancam habis. Tugas ini bukan hanya milik satu suku bangsa tetapi tugas manusia dunia yang terus berjuang melawan penindasan. 

Salam satu jiwa!
One people one soul one destiny

Karl Marx Road, Berlin

[Oleh:Jubir Internasional KNPB]
[Tuan: Victor Yeimo.]

IPMAPANDODEI MAKASSAR 2020.


Tanggal 17-05 -2020 minggu ini tempat asrama kontrakan paniai ibada diskusi. bagimana pertobatan paulus.

Melayani firman tuhan minggu ini Samsul Adii dan adii acak audiensnya untuk bentuk 3 kelompok buka ruan diskusi tentang kehidupan PAULUS.

Dengan THEMA :PERTOBATAN.

Belasan anggota ipmapandodei yang hadir dalam ibadah diskusi minggu ini.


Katanya dalam diskusi renungan' tindakan keperibadian dalam hidupnya. dan simpulkan kita doa bersama - sama bergandeng tangan atas perbuatan salah dan dosanya. Untuk minta penampunan kepada Tuhan.

mulai ibadah jam 10 sampai selesai di tempat asrama kontrakan paniai tampa hambatan.

Pengumuman dari BP ipmapandodei oleh Arianus Weya.

Bersekutu dalam saudara seiman bagimana tinkatkan spiritual dan sosial dalam ipmapandodei dan setiap biro tangun jawab sesuai tupoksi kerjanya tegas pengurus.


Berikut sebagai pengumuman dari biro kerohanian Otolince Tenouye.

Bahwa ibada minggu depan: 

1.waktu & tempat: 09/17 Mei 2020 As Dogiai 
2.pelayan Firman :oleh: Maliance Nakapa 
Jenis Firman CCA
3.WL/pengacara : As Dogiai 
4.Doa syafat :As Dogiyai
5.petugas musik :As Nabire
6.setiap ke 5 korwil harus siapkan puji- pujian.
7.petugas kolokte:As Intan jaya

By yakobus tagi 

KEBOHONGAN PULIK OLEH BUPATI DOGIYAI YAKOBUS DUMAPA S.IP



   Yakobus dumapa S.ip bohong di publik

P E N G U M U M A N

Dari :BUPATI DOGIYAI

Kepada : 
PELAJAR DAN MAHASISWA KABUPATEN DOGIYAI

ISI PENGUMUMAN :

(1) Untuk keperluan pemberian dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Pemerintah Kabupaten Dogiyai kepada Pelajar dan Mahasiswa asal Kabupaten Dogiyai, maka sejak beberapa bulan lalu telah diminta agar Pengurus IPMADO setiap kota studi menyiapkan dan mengirimkan data pelajar dan mahasiswa masing-masing kota studi kepada Pemerintah Kabupaten Dogiyai. Namun, hingga sekarang belum ada data pelajar dan mahasiswa lengkap yang dikirimkan kepada Pemerintah Kabupaten Dogiyai melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dogiyai. Bahkan terkesan kebanyakan pelajar dan mahasiswa serta Pengurus IPMADO banyak menuntut tetapi tidak menyediakan dan mengirimkan data pelajar dan mahasiswa kepada Pemerintah Kabupaten Dogiyai. 

(2) Pemerintah Kabupaten Dogiyai pada prinsipnya sudah siap untuk mengirimkan data BLT tersebut, tetapi terkendala karena belum lengkapnya data pelajar dan mahasiswa Kabupaten Dogiyai. Oleh karena itu, kami mengharapkan sekali lagi agar segera MELENGKAPI dan MENGIRIMKAN data tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Dogiyai melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga paling lambat hari Selasa, 19 Mei 2020.

(3) Pengiriman dana BLT akan diproses mulai hari Rabu, 20 Mei 2020, terutama bagi kota studi yang data pelajar dan mahasiswanya dinyatakan lengkap. Sedangkan bagi kota studi yang data pelajar dan mahasiswanya belum lengkap, akan dikirimkan menyusul dan berturut-turut sesuai dengan ketersediaan data mahasiswa dan pelajar.

(4) Informasi lebih lanjut mengenai pemberian dana BLT dan pengiriman data pelajar dan mahasiswa dapat menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dogiyai melalui NO HP: 081314857011.

Demikian pengumuman ini disampaikan untuk DIKETAHUI, DIPAHAMI, dan DILAKSANAKAN. Terimakasih.

Bupati Dogiyai,

YAKOBUS DUMUPA, S.IP

POLISI PUKUL TUAN KEBUN SAMPE MATI DITEMPAT




Di post oleh :yakobus tagi

Merauke papua ., Asikie, 
Sabtu, 16 Mei 2020

 Korindo yang berkontraksi di areal hutan tropis tanah Ha - Anim sejak 40 tahun lalu kembali membawa malapetaka bagi rakyat Papua. 

Kejadian pembunuhan pada hari sabtu siang oleh oknum kepolisian tentang pembukaan lahan kelapa sawit baru diareal kebun Bapa : Marius Betera (Wambon). Penggusuran tersebut masuk mengambil areal kebun tanam menanam tanpa ada pemberitahuan/perijinan resmi dari tuan kebun. 

Jadi, merasa tidak terima, Bapa Marius pergi mengeluh dan marah - marah di Kantor Administrasi Perusahaan Camp 19. Dan Karena Bapa Marius mungkin marah - marah sambil pegang busur anak panah, akhirnya karyawan kantor menelpon langsung ke polsek/pos penjagaan polisi. 

Tidak lama kemudian polisi tiba di tempat keributan langsung tanpa tanya datang keroyok dan pukul Bapa Marius sampai mati di tempat. Ketika sudah mati di tempat kejadian, polisi masih cari alasan untuk bawa ke rumah sakit agar tidak bertanggung jawab dengan kematian tersebut. 

Aparat kepolisian yang berjaga di sekitar perusahaan adalah anjing - anjing penjaga modal yang biasa makan dari hasil darah dan rampasan. Mereka adalah kumpulan para budak - budak yang meraung - raung saat majikannya (kapitalisme) di ganggu. 

Bagi seluruh rakyat Papua yang berada di pinggiran perusahaan perusak hutan dan lingkungan seperti Korindo ini, segera ambil langkah - langkah tegas untuk memberi ultimatum kepada pihak perusahaan. Jangan takut, ini tanah kami, tanah Papua. 

Muyu, Mandobo, Awuyu, Kombai, Korowai, Malind. Jangan diam, Papua itu satu, kita diam kita habis. Nilai manusia lebih penting dari uang. Tinggalkan suap menyuap, rayu merayu, bujuk membujuk. Bangkit berdiri lawan Kolonialisme Indonesia (penjajah) dan Kapitalisme Korea (pengisap) diatas tanah leluhur Papua. Karena kebenaran sedang mengawasi kita. 

Amai Ambe Tarep umane kepko...! 
Tanah air atau mati, 
Mati baru habis !




BERGEREJA BERARTI MELAWAN PENINDASAN.!


Dalam agun facebook Goo dimebeu 

Di post oleh :yakobus tagi 


Pada masa Yesus dari Nasaret hidup, Yahudi memiliki bentuk-bentuk kekuatan sosial. Penjajah Roma memegang kekuasaan atas tanah dan militer. Kaum Zelot bercita-cita untuk mengusir penjajah dengan alasan religius, yaitu mempercepat datangnya kerajaan Allah. Mereka kelompok gerakan revolusioner. Kelompok Herodes berkepentingan melanggengkan dinasti Raja Herodes. Para pegawai negeri yang kehidupan ekonominya terjamin oleh kuasa bait suci dan kuasa penjajah adalah kaum Saduki. Farisi menjunjung tinggi hukum dan tradisi lisan. Sedangkan kaum Esseni meninggalkan rumah ibadat resmi dan hidup di bawah hukum yang ketat serta menantikan akhir dunia.

Kehadiran Yesus mengubah tatanan sosial masyarakat. Kaum Zelot menentang Yesus sebagai raja pembebas seperti yang dinubuatkan Nabi Yesaya. Yesus anak tukang kayu dari Nasaret tidak mewakili gambaran seorang raja pembebas yang ada di benak kaum Zelot. Yesus dianggap menista Taurat yang dijunjung tinggi kaum Farisi. Oleh kerajaan, Yesus adalah pemberontak. Sebagai konsekuensinya, Yesus disalib, suatu hukuman terkutuk saat itu.

Semasa hidupnya, Yesus mengubah tatanan sosial masyarakat yang kuat lagi “seimbang” itu. Dia menerima “pendosa” (pemungut cukai, pelacur, orang Samari). Ia menyembuhkan orang buta, membangkitkan orang mati, mengusir setan, serta berkunjung ke rumah pemungut cukai. Yesus menentang pengilahian kaisar.

Dalam Lukas 14: 26, Yesus sendiri berkata bahwa “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” Dari nats ini kita boleh mengambil nilai bahwa perlunya membangun komunitas egalitarian atau kesederajatan, di mana ikatan-ikatan primordial menjadi hal yang sekunder. Ide egaliter tersebut yang dibangun Yesus untuk merombak tatanan sosial Yahudi yang cenderung tidak adil. Dengan semangat egaliter, penindasan kolektif bisa dilawan secara kolektif pula.

Gerakan pembebasan berdasar kekristenan (baca: teologi pembebasan) berkembang di Amerika Latin pada abad yang lalu. Ketika itu kemiskinan begitu masif. Gustavo Gutierrez melihat gereja pada umumnya lebih memilih sikap netral terhadap kenyataan kemiskinan. Kemiskinan dianggap sebagai masalah sosial yang menjadi tanggung jawab negara. Gereja tidak perlu campur tangan mengenai masalah tersebut. Gereja hanya berupaya sungguh-sungguh menjaga otonominya sendiri. Gereja hanya menangani hal-hal religius belaka, sedangkan urusan kemasyarakatan seperti kemiskinan adalah urasan negara (dunia).

Gereja juga menjalin relasi yang erat dengan elite kaya dan berkuasa serta mengambil jarak terhadap kelompok besar umat di belenggu miskin. Sementara itu, elite kaya menggunakan gereja untuk menjaga dan membela mereka. Oleh karena itu, gereja sekadar gereja ‘kaum kaya’.

Sikap gereja yang demikian tidak sesuai dengan pemahaman beberapa uskup, termasuk Gutierrez. Seratus delapan puluh uksup Amerika Latin (kebanyakan dari Brazil) berkumpul dan berunding di Medillin, Kolumbia. Perundingan itu menghasilkan kesepakatan bahwa gereja menyatakan diri untuk “tidak netral”. Gereja harus turut membebaskan rakyat dari kondisi ketidakadilan, seperti kemiskinan. Tatanan baru mulai merebak bahwa gereja seharusnya mewujudkan diri dalam memproklamasikan karya penyelamatan (pembebasan) dalam diri Yesus Kristus di tengah-tengah kemiskinan dan penindasan. Gereja ‘kaum kaya’ harus ditransformasikan menjadi gereja bagi kaum miskin.

Bersama perealisasian gereja untuk kaum miskin, Gutierrez membentuk gerakan pembebasan bagi kaum tertindas. Upaya-upaya penyadaran sebagai sarana penyadaran banyak dilakukan Gutierrez. Pewartaan injil harus mampu untuk menyadarkan rakyat akan situasi mereka yang penuh ketidakadilan dan penindasan sehingga rakyat mau mengadakan pembebasannya sendiri.

Begitu pula dengan konsep Martin Luther king, sekitar Lima ratus tahun lalu pada 31 Oktober 1517, seorang biarawan tak dikenal bernama Martin Luther berdiri di depan sebuah gereja di Wittenberg, kota kecil yang kini masuk wilayah Jerman. Di pintu gereja, ia nekat memaku daftar 95 dalil berisi kritik terhadap otoritas Gereja Katolik. Peristiwa itu dicatat dalam sejarah sebagai awal mula gerakan Reformasi di daratan Eropa dan seluruh dunia yang melahirkan Protestantisme.

Selain itu, Luther mengkampanyekan pendidikan universal untuk anak perempuan dan laki-laki di zaman ketika pendidikan hanya bisa diakses oleh orang kaya. Ia juga banyak menulis nyanyian rohani, traktat, berkhotbah tentang pandangan Reformasi dan melakukan serangkaian perjalanan hingga kematiannya pada 1546.

Gerakan pembebasan bertitik pada pembebasan sosial, pembebasan personal, dan pembebasan iman. Rakyat harus disadarkan akan status sosial yang kurang wajar: pembebasan dari kesulitan ekonomi, pembebasan dari ketidakadilan; pembebasan dari penjajahan; pembebeasan dari ajaran gereja (agama) yang statis, dogmatis, tradisional. Pembebasan personal guna merebut kemerdekaan diri dari tangan para penindas. Berlanjut ke pembebasan sempurna dalam Kristus diawali dengan merefleksikan Injil dalam kehidupan melawan dosa.

Indonesia juga tak luput dari ketidakberesan. Kemiskinan begitu masif, harga kopra dan lain-lain milik petani anjlok entah berharap pada siapa. Hukum nampakya tidak benar-benar adil bagi semua golongan. Kualitas pendidikan belum setara, kelakuan kampus terhadap Mahasiswa Masi liberal, sistem pendidikan gaya BANK. begitu pula dengan lowongan kerja, para generasi bangsa ingin hidup dikalangan PNS namun cara ikutnya seperti bersaing masuk sorga. Banyak konflik politik yang mengatasnamakan agama tertentu. Pendiskriminasian terhadap agama dan ras tertentu, akhirnya agama bukan lagi bagian dari penyelamat tetapi bagian dari menindas manusia lain.

Semua ini tidak boleh dibiarkan saja. Historis (keadaan) bangsa yang demikian keruhnya, mengisyaratkan anak bangsa untuk melawannya. Semangat egaliter yang telah ditunjukkan Yesus mesti ditumbuh-kembangkan demi membebaskan rakyat dari sistem yang tidak adil dan memiskinkan. Kristen, lewat gereja, bukanlah tempat untuk menyebarkan dogma-dogma atau ajaran belaka. Kekristenan harus mampu menjadi pembebas orang tertindas dan papa. Tinggal tersisa pertanyaan kecil, bersediakah kita untuk memulainya?
Apakah tugas kaum yang terpelajar hanya bergereja tanpa tidak mengikuti konsep Yesus dalam bergereja?.
Padahal Yesus sudah berpesan bergereja berarti melawan penindasan (Lukas 4; 18-19)


Waspada Rakyat Papua kususnya kab timika.


Di post oleh :yakobus tagi

Militer TNI,POLRI Kolonial indonesia saat ini sedang bagi-bagi Nasi bungkus, sembako, masker dll. Kepada masyarak Papua pada umumnya dan kususnya kab mimika Beberapa hari ini.
Dalam hal ini Rakyat Papua Perlu waspada karena ada beberapa alasan yang mendasar sebagi berikut :

1. Tugas dan Tangung jawab TNI,POLRI yaitu menjaga Pertahanan Negara, keamanan Negara dan ketertiban dalam masyarakat. 
Bukan menjangkau program kesejahteraan rakyat, melalui pemberian bantuan sosial pada masyarakat.

2. Mengapa TNI,POLRI Hanya memberikan bantuan kepada masyarakat Papua saja. Sedangkan Masyarakat NonPapua/Pendatang tidak ?

3. Nasi bungkus yang dibagikan itu masak dimana dan apakah tidak mencampur bahan lain (Racun)

4. Apakah Masker yang dibagikan itu masi segel atau bekas pasien pakai ?

5. Apakah Sembako yang dibagikan itu masih layak untuk dikonsumsi dan tidak campur bahan lain dari pabrik? 

Melihat dari beberapa pertanyaan diatas ini sangat aneh Kalo TNI,POLRI Tiba-tiba menjadi malaikat penyelamat rakyat papua. Padahal Rakyat Papua semua ketahui bahwa TNI,POLRI kolonial indonesia adalah. Penangkap, Penjiksa, pencuri,pembunuh rakyat Papua Demi slogam NKRI harga mati.

Sehinga Militerisme kolonial indonesia memanfaatkan situasi/Kondisi (sikon) pandemik Coronavirus untuk memusnahkan Rakyat Papua secara sistematis yang sudah tersusun rapi.

Penting.

Rakyat papua pada umumnya dan kususnya kab timika Jangan menerima bantuan dari Pihak TNI POLRI dalam bentuk apapun.
Karena mereka adalah seriga yang sedang menyamar menjadi malaikat untuk tujuan tertentu.

Timika 16 Mei 2020. 

#Baku_kastau.

Malas Pikir itu Penyakit



Oleh jhon gobai ketua AMP pusat dijakarta

Di post oleh :yakobus tagi  

Kita sangat jarang mengambil pelajaran dan manfaatkannya dari setiap kemajuan dan kemunduran gerakan rakyat, khususnya perjuangan Pembebasan Nasional Papua Barat. Sehingga lama-kelamaan "malas" (bisa saja) menjadi budaya.

Hantu "malas" itu tak hanya proses pergeseran masyarakat Papua yang awalnya "berkreasi" menjadi malas kreasi (menemukan kemampuan dan jatih dirinya) akibat keterjajahan, juga malas "berpikir". Malas berpikir yang progres akibat adanya tawaran kolonialistik menghegemoni pemikiran masyarakat Papua. Budaya malas itu terus di pupuk dengan stigma sosial kepada OAP, rasisme, represif, marginalisasi, dst. 

Modal kemajuannya, rakyat Papua sadar dan paham bahwa tak ada jalan kehidupan dibawa NKRI selain mengakhirinya, menguburkan sistem yang menindas. Perjuangan untuk membebaskan manusia telah menjadi bagian dari hidup dan ter sejarah Sejak Rezim Indonesia mengkoloni (setelah Belanda). Sejak perjuangannya menjadi bahan refleksi untuk kemenangan di esok. Haruslah demikian. 

Jauh lebih dalam kaum pelopor mengambil pelajaran dari setiap titik pergolakan, mesti harus menjadi pelajaran. Ini sangat jarang terjadi. Kita dituntut oleh perjuangan untuk terus berfikir dan bekerja, merumuskan sejumlah strategi dan taktik. Sebab revolusi tak menawarkan satu konsep yang permanen. 

Peristiwa Rasisme Surabaya 17 Agustus pecah, lalu disambut gelombang protes peristiwa tersebut dari Papua hingga luar Papua. Anda menyaksikan lompatan kesadaran rakyat Papua: mobilisasi massa, tuntutan lebih tinggi dari mengecam rasisme adalah rakyat papua menuntut Hak Penentuan Nasib Sendiri. Oleh karena itu pengiriman militer dalam jumlah yang banyak merupakan suatu konfirmasi terkait kondisi rezim Jokowi saat itu, tentang keadaan borjuis nasional dan pemodal yang memperlihatkan batas ketenangan oleh karena (kondisi lain adalah) aksi massa rakyat Papua sepanjang 17 Agustus hingga pertengahan november 2019. Adalah aksi demonstrasi terbesar di Papua yang berakhir dengan pengorbanan, pertumpahan darah, dan penangkapan secara brutal oleh TNI/Polisi Indonesia. 

Sementara kelompok oportunis Liberal itu muncul di permukaan panggung, lalu berbicara nasib rakyat Papua, bahkan teriaki merdeka, sementara mereka adalah perwakilan pemerintahan kolonial di Papua, juga anggota-anggota partai milik borjuasi. 

Pelajaran paling penting dari masa rakyat Papua merupakan kesadaran akan ketertindasan, dan kemampuan memobilisasi, melakukan aksi secara spontan, hingga terorganisir. Begitu juga pelajaran lain yang bisa diambil dari peran kaum oportunis Liberal, Borjuis, juga pelajaran dari peran Organisasi pergerakan Papua Merdeka di peristiwa itu. Banyak sekali yang mesti kita amati dan menemukan kemajuan-kemajuannya, lalu menjadikannya pelajaran. 

Sehingga pemikiran malas itu makin lama tak terisi oleh bahan gosip yang sering mengeneralisir kelemahan organisasi dan pejuang sebagai kekalahan, memikirkannya sejak terbit hingga terbenamnya matahari, yang bisa saja berdampak pada terbangunya skat, ketidakpercayaan, dan sulit bersatu.

Freeport Gelojoh, Terkutuk!




Di post oleh :yakobus tagi

Sudah 72 karyawannya Positif covid-19, tertinggi di  Mimika. Karyawan terancam. Tapi Freeport masih ngotot operasi dengan penuh nafsu. Ini yang disebut gelojoh, rakus, watak binatang kapitalis, yang sampingkan logika kemanusiaan. Freeport bayar nyawa dengan emas.

Padahal, Freeport McMorand di New Mexico sejak awal April lalu ditutup walau hanya 3 karyawannya terdampar Covid-19. Hak karyawan diperhatikan. Lantas, Freeport di Mimika yang omset triliunan ini ngotot operasi. Buruh diancam pecat. Buruh Freeport dilema, hadapi ancaman kematian atau kehilangan pekerjaan.

Sudah pasti angka penyebaran di Freeport akan bertambah, dan tentu banyak yang disembunyikan untuk menghindari kecaman publik. Tuntutan Gubernur dan Bupati dianggap sampah. Freeport tutup mata demi kapitalis birokrat di Jakarta, Inalum dan Amerika Serikat. 

Inilah watak asli dari penguasa penjajah Indonesia dan Kapitalis Amerika Serikat yang sangat biadab disaat Pandemi Covid-19 mengancam jutaan manusia. Rakyat butuh makan, Freeport butuh emas. Rakyat butuh obat, Freeport butuh emas. Virus Kapitalis.

Freeport Terkutuk!

Victor Yeimo

TENTANG EMAS DI TANAH PAPUA!


Di post oleh:yakobus tagi.

Di tulis oleh:Sekjen Satu KNPB Almasuh
Tuan:John Denver II

Kandungan konsentrat Emas didalam perut bumi Papua telah menghasilkan biliunan dollar per tahun. Apa saja kandungan yang di tambang di Freeport ? ketika pertambangan ini dibuka hingga sekarang, pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas. 

Anggap saja 1 gram Rp. 300.000,- dikali 724,7 JUTA ton emas/ 724.700.000.000.000 Gram dikali Rp 300.000,- = Rp. 217.410.000.000.000.000.000,- Rupiah ! ada yang bisa bantu saya cara baca nilai tersebut? itu hanya emas belum lagi tembaga serta bahan mineral lain-nya. Seharusnya nama kota di sana itu bukan Tembagapura tapi Emaspura.
(Bandingkan pula harga emas saat ini Rp 800.000,- per Gram)

Jika Khusus rakyat Papua yang menikmati hasil buminya, maka jumlah orang Papua yang kurang lebih 3 Juta, per orang akan mendapat : 214 ton emas perbulan. Apa tidak gila ? Belum lagi mereka memgambil cermin 2 sisi dari emas Timika yang terdapat di Boven Digoel. Konon, waktu tahun 1981 dan 2016, dikabarkan pesawat UFO milik Imperialis melayang - layang secepat kilat mengintai cadangan emas diatas bukit Koreom, Waropko, Boven Digoel. 

Lalu siapa yang mengelolah pertambangan ini ? bukan Indonesia tapi AMERIKA ! presentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99% untuk Amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan pertambangan disana. 

Bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas. Bahan apakah itu ? dialah URANIUM ! bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu ditemukan disana (di Timika).  

Belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik Nuklir dengan tenaga yang dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana.

PT. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini. Sedangkan orang Papua di jepit, ditipu, di miskinkan bahkan dibantai secara perlahan - lahan (slow genocida) dengan cara legal maupun ilegal hanya karena untuk mempertahankan ekspansi kapitalisme di perut bumi Papua.

Satu - satunya jalan ialah memberontak untuk tutup Freeport, pencuri kekayaan alam Papua. Sebab, emas Papua adalah kandungan mineral berkualitas terbaik di muka bumi. Bagaimana Kondisi para pemilik gunung nemangkawi di sekitaran tambang emas ? Yang saya tahu mereka banyak mengidap penyakit busung lapar,  Dan rata - rata hampir semua orang Papua miskin diatas tanah sendiri yang kaya ! 

________

Rakyat Bersatu, Tutup dan Usir Freeport ! 
Hidup TPNPB
Hidup KNPB
Hidup ULMWP
Hidup AMP
Hidup Rakyat Papua
Hidup Leluhur Papua

HUKUM INDONESIA HUKUM RASIS!


Di post oleh:yakobus tagi

Hukum Indonesia memang rasis. Buktinya, korban rasisme justru dipenjara. Pelakunya tidak. Akibat orang Papua dipenjara karena protes, justru membuat pelaku rasis semakin kebal dan meningkat di Indonesia. Setiap hari kita baca komentar rasis orang Indonesia di media sosial terhadap orang Papua. 

Hukum Indonesia melayani kepentingan penguasa Indonesia. Bukan untuk memberi keadilan hukum kepada orang Papua yang menjadi korban. Orang Papua dianggap tidak pantas dibela hak-haknya sebagai manusia dalam hukum Indonesia. Hukum jadi rasis. Hukum jadi senjata menjajah orang Papua.

Jadi, dengan demikian, yang punya niat untuk memisahkan orang Papua dari Indonesia adalah negara Indonesia. Hukum Indonesia adalah separatis, yang memisahkan manusia dan monyet. Hukum Indonesai sedang membentuk nasionalisme Papua. Hukum Indonesia menyadarkan orang Papua bahwa dirinya bukan orang Indonesia. 

Jadi para Polisi, Jaksa, Hakim, Ahli hukum, di Indonesia silahkan jadi tim sukses kemerdekaan Papua. Kalian sedang membangkitkan niat orang Papua untuk berpisah dan merdeka. Sebab, memenjarakan 63 korban rasis itu membangkitkan niat 2,5 juta orang Papua untuk merdeka. Biarlah sakit hati ini menjadi ideologi, dan tindakanmu menjadi kutuk.   

Sebab, penjara tidak akan pernah memenjarahkan perjuangan kemerdekaan! Sebaliknya, penjara akan membebaskan bangsa Papua. Bila bukan hari ini, besok, atau lusa. Itu pasti! Sebab, terjajah bukan takdir, karena nasib bangsa ini adalah kemerdekaan. 

Oleh: Jubir Internasional KNPB
Tuan: Victor Yeimo

MENULIS UNTUK RAKYAT PAPUA



Di tulis oleh : yakobus tagi

Kepada pemerintah provinsi papua dan kabupaten kota  distrik sampai desa sorong to samarai di pelosok negeri cendrawasi papua.

 teritorial people populasi malanesia bahwa anda sebagai pemilik anak negeri west papua berarti tampa terkecuali semua elemen eksekutif legislative gereja yudisial  persekolahan TK SD SMP SMA SMK perguruan tinggi diberhentikan sampai papua merdeka covid 19 ini sebagai pelajarang kita.

 mulai hari ini  masyarat petani nelayan pegawai negeri kaum buru semua individu maupun organisasi  mendorong agenda Resolusi KNPB nomor ke 1 mobilisasi umum menuju mogok sipil nasional sebagai agenda aksi nasional bangsa papua oleh KNPB.

Operasi militer trikora, operasi  baratayuda, operasi pamunkas, operasi sadar, operasi koteka, peperan DLL adalah konflik  tahun ke tahun  di lancarkan oleh Indonesia terhadap rakyat papua untuk membubarkan Negara papua.
  wilaya papua bergabunkan paksa atau nama teren hari aneksasi papua barat kedalam NKRI untuk kepentingan ekonomi politik tanah amunsa dan gunung memankawi di pegunungan jaya wijaya pada tgl 19 desember 1961 soekarno mengumumkan pelaksanaan trikora alun- alun utara Yogyakarta bahwa bubarkan negara boneka buatan belanda.
 soekarno juga membentuk komando mandala maiyor jendral soeharto di angkat sebagai panlima 
Hari aneksasi papua barat pada tgl 15 agustus 1962 sampai Pepera tahun 1969 
Atas tumpahan darah dan  penindasan  dan penipuan oleh  NKRI terhadap rakyat bangsa papua.
 mengambing hitamkan melalui otonomi khusus nomor 21 th 2001 melalui itu pemekarang kabupaten dekat dekat alam natural di rusak karena pembangunan jalan demi kapitalis  dan  melumpukan semangat perjuangan penentuan nasib sendiri bagi rakyat bangsa papua  oleh indonesia itulah sukma.
Mari kita bersatu berjuan jatuh tempo di tangan kami anak pemilik negeri tanah air bumi. animal laut darat udara serta segalah isinya dalam perut bumi papua. adalah kami ini pemilik kawan- kawan maka jalan satu satunya adalah mogok sipil nasional (MSN) sebagai solusi penentuan nasib sendiri bagi rakyat bangsa papua.



4/featured/recent