Mesias, Tokoh Yang Didambahkan

No comments

Mesias menuntun umatnya agar menjadi seperti apa! Namun, apakah kita sudah percaya dan melaksanakan ajaranNya itu!!. Bila sudah maka kita akan terbebas dari setiap belenggu yang merongrong kehidupan kita”
BERBICARA soal topik ini, berarti kita ingin melihat kisah sosok Mesias dan Tokoh lainnya yang berkenan di hadapan Allah , dan keteladanan apa saja yang diberikan kepada kedua belas rasul, dan hingga kini nilai apa yang bisa diwakili oleh hamba Tuhan/ atau abdi Allah.
Berbagai problema dewasa ini, masyarakat menaruh harapan sosok Keteladanan dari Mesias. Di dalam injil Matius 2 Ayat 4 menjelaskan bahwa setelah Herodes mendengar bahwa Mesias itu telah lahir di Betlhem tanah Yudea, maka terkejutlah Herodes dan seluruh Yerusalem. Dari kandang Betlehem tersebar kabar telah lahir raja orang Yahudi, Tiga orang maju datang dari kota yang jauh hingga menanyakan kepada Herodes, dimanakah Raja orang Yahudi yang baru lahir itu, kami mau datang memberikan persembahan dan sujud menyembahNya.
Juru selamat, Mesias itu Lahir, Hidup, Menderita demi menebus dosa dunia, dan Mati di salibkan hingga Dia bangkit dari antara orang mati. Ini sosok pemimpin yang di utus Allah Bapak di Surga dengan menjalani tahapan dengan tulus hingga tuntas.
Sosok yang lainnya lagi seperti Musa. Musa pada zamannya itu menunjukan Ketidaktaatan kepada Firaun, padahal Musa sejak kecil diangkat dari sungai Nil oleh Anak Putri Firaun dan menjadikannya anak, dan Musa mendapatkan semuanya dengan baik di dalam kerajaan. Seperti hak-hak sebagai anak bahkan kekuasaan diberikan Firaun baginya. Namun setelah iya tumbuh menjadi besar Musa berbalik dan membela bangsanya itu yang pada saat itu menjadi budak, karena Musa diutus oleh Tuhan maka dia bisa membebaskan bangsanya.
Apalagi dengan Tokoh Yusuf, Sosok Yusuf adalah Ketaataan yang luar Biasa di tunjukan kepada Allah sehingga Allah MemilihNya menjadi Orang Kedua paling berkuasa di Tanah Mesir kalah itu, ini kisah yang luarbiasa sosok yang setia bagi Tuhan Allah Yakub.
Pemuda Sekarang, Sosok Seperti Apa!!
“ Pemuda adalah Agent of change….sudah kah demikian!. Ini adalah pertanyaan bagi kita generasi muda Papua”.
BERBICARA Soal Sosok atau Kepemimpinan mempunyai makna secara alkitabiah diberikan karunia tersendiri, tidak perlu dengan cakap dalam berbicara, atau Fisik yang bagus. Atau meski Masih Muda, namun bila Tuhan yang memilih/ Tuhan yang berkehendak, siapa lagi yang bisa melawan maksud-Nya. Kita perlu belajar banyak soal sosok-sosok Kepemimpinan terdahulu di dalam Kitab Suci perjanjian lama maupun perjanjian baru.
Saya ingat sosok dalam Injil, sosok yang satu ini adalah seorang pemuda, dialah Daud. Dia dipilih oleh Tuhan melalui Hamba Tuhan Nabi Samuel untuk melawan Orang Filistin. Nabi Samuel tidak memilih salah satu dari kakak-kakak Daud Tapi malah memilih Daud. Kalau mau lihat, tugas sehari-harinya adalah sebagai gembalah domba milik Ayahnya Isai, fisiknya tidak sebagus kakak-kakak lainnnya, tubuhnya tidak meyakinkan layaknya seorang perajurit yang siap bertempur. Namun setelah Nabi Samuel mengurapih Daud, sejak itu Roh Tuhan berkuasa atas Daud. Dan menjadi orang yang disegani oleh siapa saja.
Pemuda dan pemudi Papua, dihambang di lemah. Mereka muda sekali diombang ambing, ibarat air laut yang tidak tenang. Bahkan wakil Tuhan di muka bumi ini pun menyembunyikan firman Tuhan rapat-rapat di dalam rumah Tuhan. Sudah tidak jaman lagi Hamba Tuhan itu berkoar-koar di dalam bangunan, yang katanya Rumah Tuhan. Lihat mereka (nation) itu. Kebenaran di balas dengan kekerasan, kekerasan menyimpan luka pedih dan akhirnya terlahirlah masyarakat yang frustasi dengan memikirkan masa depannya itu. Karena bangsa Melanesia kian termajinasi oleh tekanan batin, oleh penyakit seksual, oleh kepetingan kapitalis hingga kembali lagi menjadi budak bahkan lenyap di muka bumi ini.
Para pemuda malah memilih ikut dalam berpolitik praktis yang sudah ditanam oleh generasi terdahulu. Mereka tidak berfikir bahwa, makanan yang sedang mereka timbah itu dari hasil yang tidak halal, namun dihalalkan. Saya teringat pesan orangtua dulu, “ bila berperang, jangan kamu bisa diajak oleh musuh untuk makan makanan dari piring atau dari atas meja yang sama”. Itu hukumnya fatal.
Pelanggaran HAM
“ Tidak penting menjelaskan kepada siapa atau organisasi apa tentang sejumlah pelanggaran HAM , karena itu akan membuang waktu, dana dan tenaga. Namun kepada siapa kita harus melaporkan kepedian hati itu dalam doa yang tak putus-putus kepada yang Maha Kuasa supaya Dia mengirim sosok Abdi Allah yang berkenan”.
LUAR biasa Topik HAM di Papua. Banyak pemimpin yang terlahir di Tanah kaya raya itu, dimana semua golongan berbicara Soal HAM, baik yang berusia Tua, Muda, Terpelajar, Tidak berpendidikan. Mereka telah berjuang dan sebagian menikmati kejamnya penindasan. Mama Yosepha Alongma, perempuan kampung dari suku Amungme berjuang menentang ketimpangan sosial, ekonomi di bumi Amungsa Timika. Dia menyaksikan, kehidupan masyarakat dan terutama suaminya yang sehari-harinya menengguk minuman keras (MIRAS). Menentang berbagai program PT.FI sehingga menyebabkan dia di penjara oleh security PT.FI.
Manusia Papua seperti, Alm. Theis Eluay, yang berjuang dengan damai pun, nyawanya di hargai dengan uang. Dia mati setelah disiksa secara keji oleh pasukan khusus (Kopasus) di akhir tahun 2000, silam. Alm. Arnold Clemens Ap dkk, pun demikian. Tokoh antropol papua itu lebih dulu menerima ajalnya. Mereka adalah tokoh tanpa kekerasan, perlawanan mereka menggunakan syair Musik dan beretorika dalam berpolitik secara terbuka dan damai. Tapi akhirnya mereka past away. Seakan-akan roh Tuhan jauh dari mereka, alam Papua pun tidak dapat menyembunyikan mereka sehingga maut pun menjemput.
Dan apakah boleh saya katakan inikah murkah bagi bangsa Papua!, melihat perjuangan itu ada yang sampai meninggal dunia, banyak yang Eksodus dan banyak juga yang menjadi jinak oleh penjajah kejam. Terus sampai kapan lagi Pelanggaran HAM itu diselesaikan, apakah kita harus menunggu sosok Abdi Allah??? Terus mereka yang berjuang itu siapa!!! Apakah bukan Abdi Allah!! Sosok yang seperti apa yang Tuhan Tunggu dalam memilih pemimpin yang menurut janji Tuhan Layak. Ataukah Tuhan Membiarkan Penggaran HAM itu terus Terjadi, bukankah Tuhan tidak menginginkan Umatnya Menderita!!!
Kasus HAM yang dilakukan oleh Negara berkisar pada tahun 60-an hingga kini mengisahkan penderitaan yang dahsyat. Sosok kepaklawanan yang berjuang hingga mendapatkan kemerdekaan dan hakiki belum di pilih Allah bagi menyelamatkan bangsa Papua.
Demokrasi tahun 2008 merupakan babak baru, adanya pergerakan massa mahasiswa menuntutkan Indonesia yang lebih baik, pelayanan sosial, stabilitasi ekonomi hingga pelanggarahan HAM perlu mendapatkan tempat yang aman. Diharapkan semua kerang demokrasi, mengalir pada tempatnya, tidak lagi tersumbat oleh kekuasaan negara. Seharusnya hal itu menjadi titik awal perubahan yang sebenarnya di Indonesia. Namun perjuangan demokrasi itu hanya Rule diatas kertas saja, tanpa adanya implementasi yang jelas dari pemerintah.
Seakan-anak Isu HAM itu adalah modus negara kapitalis, dalam menjagakan hubungan bisnis lebih kokoh kedepan. Lalu apakah kita terus mengaduh nasib ke negara barat!! saya ingat kota sodom dan gemora di bumbardirkan, Air bah di zaman Nuh, ke sepuluh tulah bagi bangsa mesir. Ini adalah contoh, Abdi Allah yang berperang mengandalkan kuasa Allah, sehingga murkah Allah tertujuh bagi bangsa kafir. Oleh karena itu, kita jangan terlalu percaya kepada Negara kapitalis yang mementingkan perut mereka. Kita harus buka mata lebar-lebar mujizat itu bisa tercurahkan kepada umat kesayangannya. Pertanyaan, apakah kita ini umat kesayangan Tuhan!!, apakah kita mengikuti perintahNya!! Bila jawaban ya..pasti kita akan menerima pertolongan dari Allah.
“Indonesia adalah Setan. Seorang Abdi Allah adalah mereka yang taat kepada Allah dan telah bernasar dalam hidupnya untuk memperjuangan nilai kemanusiaan”.
Indonesia setiap harinya telah mengkorbankan tulang belulang orang papua untuk di persembahkan kepada nene moyang mereka yaitu Iblis. Maka sebagai lawan. Kita pun harus mempersembahkan tubuh jiwa kita kepada Allah sebagai pengorbanan yang mulia. Jangan lagi kita bersekutu dengan iblis. Jika masih demikian, nenek moyang kita juga adalah iblis. Lawanlah Mereka dengan perisai Allah. Sebab Allah itu kudus, kita harus sama sepertiNya yaitu kudus, tidak tercacat dihadapanNya. Siapa lawan kita bila Allah ada di Pihak kita. Amin.
Catatan Sendu Anak Negeri

No comments

4/featured/recent