Agus Kosay Bantah JPU dan Hakim di Kalimantan

No comments


Di post oleh:yakobus tagi

KNPB News - Sidang Pemeriksaan Terdakwa Agus Kossay, Ketua Umum KNPB berjalan dengan panas sore ini, Rabu (20/5/2020). Agus membantah keterlibataannya dalam aksi tolak rasisme yang terjadi pada tanggal 19 Agustus dan 29 Agustus 2019. Ia menjelaskan bahwa aksi itu spontan oleh semua elemen rakyat di seluruh Papua atas aksi rasis yang terjadi di Surabaya.

“Saya hadir di dalam aksi tanggal 19 Agustus 2019 sebagai peserta aksi yang dikoordinir oleh BEM se Kota Jayapura dan kelompok Cipayung. Jadi saya tidak pernah mobilisasi masa, memimpin masa, atau orasi. Di Expo Waena, Polisi sendiri yang katakan pada saya bahwa aksi ini sudah dijinkan, dan mereka meminta agar tetap amankan aksi” Tegasnya saat menjawab pertanyaan Hakim pada persidangan melalui telekonferensi.

Hakim yang memimpin sidang menanyakan tentang surat selebaran yang ditanda tangani Agus Kossay. Terkait itu, Agus membenarkan dirinya menanda tangani surat tersebut tetapi selebaran tersebut tidak tersebar karena aksi direncanakan oleh BEM Se Kota Jayapura, sehingga masa rakyat Papua turun jalan dan dipimpin sepenuhnya oleh BEM Se Kota Jayapura dan Cipayung.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menunjukkan Bendera Merah dan Bintang Fajar dan menanyai pengetahuan terdakwa. Agus menangkis tuduhaan itu dan menyampaikan bahwa bendera itu bukan milik KNPB tapi FIM. Agus menegaskan bahwa foto tersebut bukan tanggal 19 tetapi 29 Agustus. 

Sementar itu, Agus Kossay membantah bahwa aksi jilid II, pada tanggal 29 Agustus 2019, dirinya tidak terlibat. Ia tidak pernah menyeruhkan KNPB untuk turun aksi pada tanggal itu.Ia menduga penangkapan atas dirinya hanya karena ada perintah dari Kapolri Tito Karvanian untuk menangkap petinggi ULMWP dan KNPB.

Penasehat Hukum terdakwa, Gustaf Gawer dan Emanuel Gobay ikut menyisir tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada Agus. Penasehat Hukum menanyakan penegasan-penegasan kunci tentang aksi yang melibatkan semua elemen masyarakat Papua, bahkan pendatang dan TNI/Polri ikut aksi tolak rasisme.

“Semua orang Papua di seluruh Papua turun aksi. Di Jayapura, MRP, DPRP, Gubernur, TNI/Pori, Gereja, OKP, Cipayung, BEM, Adat, Perempuan, berorasi tolak aksi rasisme di Surabaya” terang Agus Kossay yang ditangkap pada 17 September 2019 di Sentani.

Sementara itu, rakyat West Papua di berbagai wilayah, bahkan MRP, DPRP, dan Gereja telah mendesak agar membebaskan tahanan anti rasis. Benny Giay, Ketua Sinode Papua yang hadir sebagai saksi ahli menyampaikan bahwa konflik Papua harus diselesaikan melalui kebijakan politik negara bukan dengan pendekatan Hukum.

segera bebaskan !
Agus Kossay [Ketua umum KNPB Pusat].
Steven Itlay [Ketua Umum KNPB Wilayah Timika].
dan bebaskan semua tahanan politik Papua dari penjara milik negara kolonial indonesia yang menjajah tanah air WEST PAPUA.



No comments

4/featured/recent